Parbetor : "Mari Kita Hindari Ajakan Provokatif"


MenaraToday.Com - Padangsidimpuan :

Ketegangan situasi politik dan merebaknya issu akan ada keributan setelah putusan Mahkamah Konstitusi 28 Juni nanti, apalagi mengingat keributan yang terjadi di depan kantor Bawaslu RI pada 22 Mei lalu membuat situasi semakin tidak nyaman. 

"Hidup kita sudah sulit jangan lagi ditambah susah, kalaupun terjadi keributan apa untungnya coba? yang ada itu membuat masyarakat semakin susah, banyak yang bilang gak bakal sampai ke Kota Padangsidimpuan bilapun terjadi keributan, itu mungkin saja benar tetapi dampak ekonomi itu pasti kita rasakan, "ujar Tanjung seorang sopir becak bermotor (betor) saat di jumpai awak media, Senin (24/6/2019)

Menurutnya saat ini banyak orang yang cuma ngomong tanpa memikirkan efeknya, dan membesar-besarkan berita tanpa di ketahui kebenaran yang sebenarnya

"Saya mengikuti berita-berita yang anda tulis disitu saya lihat tidak ada keberpihakan kepada pihak 01 dan 02 yang saya lihat ada upaya dari artikel saudara untuk menyatukan,cinta damai dan menghilangkan perbedaan politik pasca pilpres 2019. Namun banyak yang seolah kebakaran jenggot, entah apa tujuan nya kita gak tau, malah berita-berita yang belum jelas kebenaran nya yang terus dibesar-besarkan, hal seperti ini sebenarnya yang membuat ketegangan politik semakin bertambah, "katanya

Terakhir ianya mengaku setuju dengan seruan cinta damai dan menolak segala bentuk kerusuhan karna menurut pendapatnya situasi sudah di tunggangi pihak ketiga

"Saya rasa semua satu suara dan sepakat memilih damai, mari kita hindari ajakan-ajakan provokatif yang bisa membuat bangsa terpecah-belah,sudahlah mending kita pikirkan agar perut anak istri kita gak lapar, "tutupnya (Ucok Siregar) 
Lebih baru Lebih lama