Temuan Mayat Pria Di Dalam Rumah Gegerkan Warga Sinaboi


MenaraToday. Com - Rokan Hilir :

Masyarakat yang berada di Kepenghuluan Sungai Nyamuk Kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir digemparkan dengan penemuan mayat pria dalam kondisi terlentang dan tubuhnya berwarna hitam dan membengkak di dalan rumah korban. 


Setelah di identifikasi diketahui korban bernama Subali (51) dan diduga tewaa karena penyakit hypertensi yang di deritanya. 

"Setelah orang tuanya meninggal,  korbam tinggal sendiri di rumahnya" ujar salah seorang warga kepada MenaraToday.Com, Sabtu (9/11/2019)

Terpisah Kapolres Rokan Hilir AKBP Muhammad Mustofa Sik MSI di dampingi Kapolsek Sinaboi AKP Evi Hermanto SH melalui kasubag Humas Polres Rohil AKP Juliandi, Minggu (10/11/2018) menyebutkan korban pertama sekali ditemukan oleh Ismail (45) yang merupakan tetangga korban pada Sabtu (9/11/2019) sekira pukul 10.00 Wib.

"Saat itu Ismail mendatangi rumah korban bermakaud meminjam cangkul. Setiba di rumah korban, Ismail memanggil-manggil korban dari luar rumah namun tidak ada jawaban dari dalam. Kemudian salah seorang warga Warisadi melihat kedalam rumah korban melalui jendela. Dan Wasriadi melihat Subali telah tewas dengan kondisi tubuh mulai membengkak. Melihat hal tersebut Wasriadi dan Ismail langsung melaporkan temuan tersebut kepada Datuk Penghulu Sungai Nyamuk,  Dariamin kemudian meneruskannya ke Polsek Sinaboi" ujar Juliandi. 

Menerima laporan tersebut Kapolsek Sinaboi AKP Evi Hermanto bersama anggota unit reskrim langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP dan melakukan Visum Et Revertum di rumah korban yang dilakukan oleh dokter Puskesmas Sinaboi. 

"Menurur hasil visum yang dilakukan oleh dokter Puskesmas Sinaboi dari tubuh korban tidak ditemui unsur kekerasan serta penganiayaan baik benda tajam dan tumpul.  

"Tidak ada tanda-tanda kekerasan namun saat ditemukan mulut korban terbuka dan mengeluarkan cairan berbuih warna hitam kemerahan dan dengan kondisi lidah tergigit dan menjulur. Dugaan sementara korban mengalami pecah pembuluh darah hingga mengakibatkan korban meninggal dunia dan berdasarkan keterangan abang korban Supriyanto dan adik korban menyebutkan bahwa selama hidupnya korban mengalami penyakit hypertensi dan gangguan jiwa" ujar Juliandi. 

Pria dengan pangkat tiga garis di pundak ini juga menambahkan menurut keterangan abang korban bahwa korban tinggal sendirian dirumah peninggalan orang tuanya.  Dan pihak keluarga pun menolak dilakukan autopsi terhadap korban sesuai dengan surat penolakan yang dibuat korban. (Suwarno) 
Lebih baru Lebih lama