MenaraToday.Com - Jakarta :
Beberapa waktu yang lalu, Indonesia berhasil melewati ujian demokrasi yang kompleksitasnya tinggi. Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 telah dilalui.
Wakil Kepala Satgas Nusantara Polri, Irjen Pol. Fadil Imran mengatakan, keberhasilan tersebut membuat Indonesia dihargai dunia.
Hal itu cukup menjadi alasan kalau demokrasi di Indonesia naik kelas. Kompleksitas Pemilu 2019 itu jelas terlihat, di mana pemilu digelar serentak dengan lima jenis surat suara.
Ada sekira 800 ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS), yang harus membuat proses penghitungan suara ada yang baru selesai hingga berhari-hari.
Belum lagi tensi politik yang sangat tinggi hingga terjadinya polarisasi karena perbedaan calon presiden yang didukung.
“Namun, bangsa Indonesia berhasil melewatinya dengan baik sehingga terpilih pemimpin negeri yang legitimate.
Yang menggembirakan, kedua calon presiden berupaya keras menghapus polarisasi dengan melakukan rekonsiliasi dan terbukti efektif mendinginkan suhu politik,” kata Fadil, Senin (16/12/2019).
“Jadi, negara kita ini luar biasa hebat dalam menerapkan demokrasi. Itulah kenapa saya sering bilang demokrasi kita sudah naik kelas dan dihargai dunia,” jelas Wakil Kepala Satgas Nusantara Polri.
Kalangan generasi muda, seperti mahasiswa mesti berkontribusi untuk mewujudkan demokrasi yang sehat, utamanya dalam menyampaikan aspirasi.
Demonstrasi sesuatu yang lumrah, tapi baiknya dilakukan dengan cara yang elegan dan memperkuat data dalam mengkritik.
“Jadi, adik-adik harus menjadi contoh bagi generasi muda lainnya dengan demo secara tertib. Jadi, jangan anggap polisi itu sebagai lawan apalagi musuh, bangunlah komunikasi yang baik,” tegas Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial dan Budaya.(efrizal/tim)