MenaraToday.Com - Siantar :
Kampung Keluarga Berencana (KB) dibentuk untuk mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang. Hadirnya Kampung KB juga bertujuan mengedukasi penduduk di wilayah yang belum tersentuh.
Hal tersebut disampaikan Walikota Pematangsiantar H Hefriansyah SE MM saat memberikan sambutan dalam acara pertemuan Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB Kecamatan Siantar Utara dan Kecamatan Siantar Barat, di Jalan Sekka Nauli, pelataran parkir gereja Huria Kristen Indonesia Protestan (HKIP), Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara, Rabu (26/2/2020) sekira pukul 09.00 WIB.
Hefriansyah juga menjelaskan, Kota Pematangsiantar diisi oleh masyarakat yang heterogen.
"Sehingga jangan bicara agama, suku, ras, atau golongan. Mari bicarakan bagaimana kita membangun Kota Pematangsiantar. Seluruh pembangunan yang kita laksanakan pastinya by process, mari bahu-membahu, bergotong-royong, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing," ajak Hefriansyah sembari meminta kepada camat dan lurah agar serius dalam melayani masyarakat, karena camat dan lurah adalah garda terdepan.
Sementara itu, Camat Siantar Utara Hamzah F Damanik SSTP menuturkan, dipilihnya Sekka Nauli sebagai komitmen pemerintah untuk terus memperbaiki dalam program pembangunan, terutama di bidang pelaksanaan Kampung KB yang dilaksanakan oleh pemerintah bersama masyarakat.
Kata Hamzah, permasalahan dalam pelaksanaan Kampung KB yakni kurang antusiasnya masyarakat terhadap. Meski begitu, lanjutnya, pemerintah tetap berupaya untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Sebab semuanya dari masyarakat dan untuk masyarakat dalam menyejahterakan warga.
Hadir dalam pertemuan Pokja Kampung KB Kecamatan Siantar Utara dan Kecamatan Siantar Barat yaitu Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Drg Rumondang Sinaga, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pematangsiantar AKBP Saudara Sinuhaji, Camat Siantar Barat Ari S Sembiring SSTP, dan sejumlah lurah serta kader TP PKK dari kedua kecamatan. Juga para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat, serta masyarakat di Sekka Nauli. (Try/Red)