MenaraToday.Com - Jakarta :
Pada tanggal
17 Agustus 2020, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) genap berusia 75
Tahun. Hari Ulang Tahun NKRI tahun ini terasa “istimewa” karena bertepatan
dengan kondisi pandemi Covid-19, dan menunjukkan usia yang sudah dewasa.
Kondisi tahun
2020 kurang menguntungkan bagi bangsa Indonesia dan dunia karena pandemi
Covid-19 telah mempengaruhi kesehatan, psikologi, sosial, dan ekonomi
masyarakat. Namun demikian, usia 75 tahun, yang sering dirayakan dengan sebutan
ulang tahun berlian, memberikan gambaran usia yang matang dan telah menjalani
berbagai tantangan hidup dan telah teruji.
Hal ini
disampaikan Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto dalam keterangan
tertulisnya kepada awak media Sabtu, (15/8/2020).
Kemerdekaan
indonesia bukanlah suatu hadiah dari bangsa lain, namun merupakan hasil
perjuangan rakyat Indonesia yang rela berkorban dengan satu tujuan yaitu
Kemerdekaan. Perjuangan rakyat Indonesia tidak boleh padam dan harus terus
berlanjut dalam rangka mempertahankan serta mengisi kemerdekaan.
"Bung
Karno, pernah berpesan "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir
penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu
sendiri". Perjuangan seperti inilah yang sulit, karena kita tidak tahu siapa
lawan dan siapa kawan. Perjuangan yang dilakukan bukanlah untuk melawan
masyarakat atau penduduk Indonesia. Namun untuk merangkul dan mengajak setiap
pihak bekerja sama membangun negeri ini" ujar Komjen Agus.
Lebih lanjut
Komjen Agus mengatakan bahwa saat ini masyarakat kita masih bisa dengan mudah
termakan provokasi tanpa memeriksa lebih jauh fakta-fakta yang ada terutama
jika sudah menyangkut masalah SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan).
Setiap berita atau isu yang ada di berbagai media langsung ditangkap sebagai
fakta tanpa menganalisanya terlebih dahulu dan kebanyakan dari kita masih
memiliki mental penghujat.
"Apakah
kita tidak pernah belajar dari Sejarah bahwa 350 tahun belanda berhasil
menajajah kita karena kita terpecah belah dengan politik devide et impera atau
disebut juga dengan adu domba yang merupakan kombinasi strategi politik,
militer, dan ekonomi yang bertujuan mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan
cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukan"
tegas Komjen Agus.
Dalam HUT RI
ke-75 di masa Pandemi covid-19 kali ini, Indonesia mengambil tema 'Indonesia
Maju' dan Logo berbentuk perisai yang juga terinspirasi dari simbol perisai
yang ada dalam lambang Garuda Pancasila. Di logo ini Indonesia digambarkan
sebagai negara yang mampu memperkokoh kedaulatan dan menjaga persatuan dan
kesatuan Indonesia.
Sejarah telah
membuktikan bahwa persatuan dan kesatuan dari berbagai suku, kelompok dan
golongan yang menghantarkan indonesia ke pintu gerbang Kemerdekaan Indoneisa
dan para pendiri bangsa telah mewariskan Pancasila sebagai Perekat
Persatuan dan Kesatuan yang wajib kita pelihara, kita kawal dan kita jaga
bersama.
"Ancaman
perpecahan bisa datang kapan dan dimana saja apabila ada masyarakat mudah dipecah
belah oleh perbedaan, konflik, perebutan kekuasaan, permasalahan sosial, dan
yang lainnya. Terutama dalam menghadapai masa pandemi covid 19 saat ini,
rakyat indonesia wajib bersatu, karena persatuan dan kesatuan yang akan
mejadikan kita negara yang kuat, mandiri dan mampu berdiri diatas kaki kita
sendiri", tutup mantan Kapolda Sumut ini
mengakhiri (Efrizal/Fadhil)