MenaraToday.Com - Pandeglang :
PT. Matabima Indonesia (MBI) sebut proses pembersihan ceceran batu bara di sekitar pulau popole, Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, sudah mendekati selesai. Hal ini terungkap dalam sosialisasi metode bioremediasi untuk memulihkan kondisi tanah akibat hal tersebut. Senin (21/7/2025), bertempat di villa Mooring, Labuan. Tak hanya itu, pihak perusahaan pun mengajak masyarakat meninjau langsung penerapan metode bioremediasi.
Direktur PT MBI, Juswono mengatakan, dalam project ini pihaknya hanya ditugaskan untuk membersihkan tumpahan batu bara hingga tidak ada material lain yang ikut terbawa ketika di bersihkan.
"Total hasil pembersihan ini ada sekitar 11.000 hingga 12.000 karung, informasi awal yang menyampaikan bahwa terdapat 5.000-6.000 karung sekian itu mungkin koralnya, dan tugas kami itu ya itu membersihkan ceceran batu bara yang tumpah dengan cara memisahkannya dari material lainnya," kata Juswono.
Juswono menjelaskan, untuk pembersihan tumpahan batu bara ini PT MBI menggunakan dua metode, yakni metode cangkul dan separasi (pemisahan) antara serpihan batu bara dengan pasir/koral.
"Metode pertama kami melanjutkan dari tekhnik sebelumnya yakni dengan cara cangkul tapi ternyata kurang efektif akhirnya kami gunakan metode kedua yaitu separasi (pemisahan) dengan cara disemprot agar serpihan batu bara terpisah dari pasir/koral. Dan kami memang harus detail dalam proses pembersihan batu bara ini, selain itu kami juga harus sangat terperinci sekali., mulai dari penggunaan karung, berat isi hingga penumpukan itu harus rinci," ungkapnya.
Juswono menyampaikan, pun demikian hal nya dengan proses perekrutan pekerja yang turut terlibat dalam pembersihan tumpahan batu bara ini sudah di cover asuransi/BPJS.
"Alhamdulillah para pekerja di kami sudah dapat perlindungan dari badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) kesehatan mengingat beberapa waktu lalu ada salah satu pekerja yang mengalami kecelakaan dimana kepalanya kebentur kayu, karena sudah di cover, gratis...dia bisa diobati dan sekarang sudah pulih jadi BPJS ini bukan ketika pekerja mengalami sesuatu trus dapat uang bukan seperti itu ya...tak hanya itu kami juga setiap pagi konsisten melakukan pengecekan KTP para pekerja dan menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)," ungkapnya.
Ditempat yang sama, Agus Hermawan, Eksternal Relation Trans Logistik Perkasa (TLP) menambahkan, seperti diawal- awal telah disampaikan bahwa untuk mempercepat proses pembersihan dan yang berantakan tadi merupakan emergensi dengan melibatkan masyarakat sekitar untuk melakukan pemungutan. Mudah-mudahan akhir bulan ini pekerjaan pembersihan batu bara selesai.
"Terima kasih atas kontribusi dan kerjasamanya kepada seluruh masyarakat sehingga pekerjaan ini bisa dikerjakan dengan baik tanpa kendala apapun, semoga silaturahmi ini terus terjalin dengan baik," tandasnya.
Usai melakukan sosialisasi bioremediasi, kemudian ditindak lanjuti dengan peninjauan secara langsung ke pulau popole bersama para undangan dan sejumlah media guna meninjau metode bioremediasi oleh PT MBI.
Divisi Lapangan PT MBI, Ade Suraatmaja, menyebut, bahwa metode bioremediasi ini baru pertama kali dilakukan untuk peleburan batu bara. Dimana, untuk proses awal PT MBI melakukan penyemaian terlebih dahulu dengan cara mencampurkan tanah dengan jamur/mikrobia yang tumbuh di pulau popole.
"Lama prosesnya sendiri itu memakan waktu sekitar tiga bulanan, jika zat liktin/liktida dari si jamur ini membaur dengan tanah dan kayu rapuh yang telah dicampur yang kami tempatkan pada kotak-kotak berukuran 1,5x1,5 meter dan lebar 1 meter, yang sudah sama-sama kita saksikan bersama tadi maka akan kami pindahkan ke lokasi pertama dimana batu bara menumpuk yang ada didepan sana yang kami beri nama 'stok batu bara'. Naah, jika dilokasi ini berhasil maka akan ditebar ke sejumlah titik yang memang masih terdapat serpihan tumpahan batu bara dan itu akan berproses dengan sendirinya secara alami tanpa bantuan apa-apa lagi," sebutnya.
Sementara itu, R Andriawan, Kabid Penaatan dan Peningkatan Kerusakan Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pandeglang dari, mengapreasiasi inisiasi penerapan metode bioremediasi yang digunakan oleh PT MBI dalam proses pembersihan tanah di pulau popole ini.
"Kami dari LH sangat mengapresiasi langkah yang diinisiasi oleh PT MBI ini dalam hal pemulihan tanah di pulau popole pasca adanya tumpahan batu bara yang tercecer disekitar perairan pulau popole beberapa waktu lalu, karena sebetulnya tugas mereka sudah selesai namun PT MBI tidak lepas begitu saja, mereka menunjukan keperdulian dan perhatiannya atas kondisi tanah di popole, terus terang bagi kami ini hal baru dan ilmu baru dalam proses pembersihan akibat tumpahan batu bara, patut ditiru dan dikembangkan," pungkasnya.. (ILA)