Kepsek MAN 4 Batanghari Bantah Adanya Praktek Pungli Di Sekolah



MenaraToday.com - Batanghari :

Kepala Sekolah MAN 4 Batanghari, Sumardi membantah tudingan adanya praktek Pungutan Liar (Pungli) disekolahnya.

Bantahan ini disampaikan Sumardi terkait adanya isu yang berkembang bahwa sekolah yang di pimpinnya melakukan praktek pungli terhadap orang tua/wali murid.

"Nggak benar itu, semua itu hanya gosip murahan saja. Sebab jika.kita berbicara masalaj uang sebenarnya agak sensitif apa lagi keuangan di suatu lembaga atau institusi. Kata pungli nampaknya sudah melekat pada tiap ada suatu kegiatan di mana lembaga baik pemerintah atau swasta.  Begitu juga halnya di suatu sekolah yang nota benenya sangat kekurangan anggaran atau dana untuk suatu kegiatan atau pengadaan barang dan jasa" ujar Sumardi saat disambangi MenaraToday.com di ruang kerjanya, Jumat (21/6/2019) 

Lebih rinci Sumardi menyebutkan bahwa peran pemerintah selama ini belumlah menunjang kebutuhan suatu sekolah, dampak dari minimnya perhatian pemetintah untuk lembaga sekolah terutama sekolah yang berada di daerah daerah jauh dari ibu kota. Keberadaan sekolah yang jauh ini sepertinya sangat kurang mendapatkan perhatian dan pembangunannya pun hanya berfokus pada sekolah sekolah di kota. 

"Wajarlah kalau sekolah di dareah sangat mengalami kekurangan baik bangunan ataupun alat perlengkapan seperti halanya internet dan meubler. Jadi untuk mengatasi kebutuhan yang mendesak ini wajarlah bila pihak sekolah mengambil kebijakan akan sumbangan ataupun bantuan dari pihal wali murid ataupun masyarakat sekitar lingkungan sekolah. Tetapi mana kala wacana itu berjalan selalu saja ada kata dan pihak yang sengaja menggiring opini bahwa adanya pungli di suatu lembaga ataupun sekolah. Begitu juga halanya yang terjadi dan di alami oleh sekolah MAN 4 ini yang pernah di beritakan disalah satu media bahwa adanya dugaan pungli" jelasnya.

Sumardi jugi mengatakan bahwa permasalahan tersebut perlu di luruskan agar asumsi masyarakat tidak menilai negatif kepada pihak sekolah.

"Sekali lagi saya tegaskan tidak ada pungli di sekolah kami . Kami dari pihak sekolah sebenarnya sangat mengharapkan dukungan yang penuh dari masyarakat ataupun pemerintah setempat. Jujur saya katakan sekolah kami memang sangat membutuhkan uluran tangan ataupun kucuran dana dari pemerintah guna membangun aspek aspek yang sangat potensial bagi sekolah kami. Jikapun ada sumbagan ataupun bantuan itu saya katakan bukanlah pungli karena segala sesuatunya sudah kami bicarakan dan diskusikan bersama pihak komite dan pihak komitelah yang mengelola sumbangan ataupun bantuan tersebut dan saya sebagai Kepala Sskolah hanya cuma menerima hasil dari rapat komite tersebut" tegasnya.

Saat ditanya masalah penebusan SKHU untuk siswa siswi yang telah lulus, Sumardi dan pihak komite membatah informasi fitnah tersebut.

"Man 4 Batanghari dulu adalah sebuah pondok pesantren. Seiring dengan waktu perkembangan pesantren tersebut seperti berjalan ditempat dan hampir saja mengalami penutupan karena tidak adanya lagi santri yang mendaftar. Kemudkan saya beserta kawan kawan mengambil suatu terobosan untuk menjadikan sekolah ini menjadi sekolah negeri dan alhamdulillah kami berhasil menjadikan sekolah ini menjadi negeri Sekolah Madrasah Aliyah negeri 4 batanghari" jelas Sumardi

Diakhir konfirmasi Sumardi berterima kasih kepada pemerintah Kabupaten Batanghari terutama lingkup Kemenag Batanghari yang telah sudi meluangkan waktu dan pikiran untuk perkembagaan dan pembagunan di sekolah MAN 4 Batanghari. 

"Semoga kedepanya Bupati dan Kakan Kemenag dapat memperjuangkan kami yang ada di daerah-daerah, baik dalam segi pembangunan pendidikan dan infrsturktur di sekolah kami' harap Sumardi. (HAM)
Lebih baru Lebih lama