Keterangan Gambar : Dedek, Pemilik warung kopi saat di sambangi wartawan (Foto : Ucok Siregar)
Kericuhan yang terjadi di depan kantor Bawaslu RI 22 bulan Mei lalu menyisakan trauma yang mendalam bagi masyarakat Indonesia, utamanya masyarakat yang mengais rejeki di perkotaan, Kehawatiran ini seperti nya juga menyelimuti para pedagang kaki lima di wilayah Tabagsel.
"Jujur sebelum gejolak Pemilu ini selesai, perasaan saya masih was-was, takut hal serupa terjadi lagi dan merembes kedaerah-daerah, otomatis perekonomian masyarakat luas juga berdampak, "ujar Gultom, salah satu pengusaha Warung Kopi di jalan SM Raja, Kota Padangsidimpuan, Rabu (12/6/2019)
Ianya mengaku sangat takut akan kericuhan fasca Pemilu 22 mei lalu terulang, dan ianya juga berharap agar para pemangku kepentingan dapat menerima hasil keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) siapa pun pemenangnya nanti.
"Harapan saya kepada kedua belah pihak, Baik pihak 01 maupun 02 agar legowo menerima keputusan MK, siapa pun yang menang nantinya, mari kita akhiri perbedaan,gak ada lagi kubu-kubuan, sudah saat nya kita kembali bersatu dan jalankan aktivitas sehari-hari demi kebutuhan hidup,"tutupnya
Hal senada juga di utarakan oleh Dedek, salah satu pemilik warung kopi di Jalan Mawar, yang merasa takut kehilangan mata pencahariannya dengan situasi fasca pemilu serentak yang sempat ricuh
"Saya takut bila ada pihak yang tidak terima keputusan MK tersebut, tentunya keributan itu akan terulang kembali, bila itu terjadi entah apa lah nanti biaya hidup kami, kalau buka warung jelas saya tidak berani lagi bang, "ujarnya lirih
Dedek juga sangat berharap penuh kepada TNI-Polri untuk menjaga keamanan negara ini demi keberlangsungan hidup masyarakat luas
"Saya selalu mendoakan semoga Allah SWT memberikan bapak-bapak TNI-Polri kesehatan dalam menjalankan tugas, agar TNI-Polri bisa menjaga keamanan negara ini, " tutupnya (ucok siregar)