MenaraToday.Com
– Semarang :
Kaligrafi merupakan suatu seni tulisan yang
biasanya merupakan kalimat bahasa arab yang indah dan memiliki unsur-unsur
keindahan pada setiap pola dan bentuknya. Seni kaligrafi sendiri lebih terkenal
pada dunia islam, Biasanya diambil dari penggalan-penggalan dalam kitab suci Al
Quran. Karya seni ini menjadi hiasan di dinding-dinding rumah ataupun masjid
yang membuat siapapun akan terpesona melihatnya.
Namun kini, dengan
berkembangnya teknologi kaligrafi tidak hanya ditulis diatas kanvas tetapi juga
dikulit hewan. Untuk membuat kaligrafi biasanya digunakan kulit kambing karena
kambing tidak memiliki timbunan lemak di kulitnya, sehingga lebih awet tetapi
tetap lentur dan lembut. Selain itu jika ditinjau dari aspek bobot, kulit
kambing merupakan jenis kulit yang lebih ringan dibandingkan dengan jenis kulit
lainnya.
Proses pembuatan kaligrafi
sendiri cukup mudah. Pada proses awal setelah kulit kambing dibersihkan dari
bulu, lalu dicuci dan dijemur di bawah terik sinar matahari. Setelah kering,
kulit kambing dipotong sesuai ukuran yang diinginkan dan disablon menurut
motif.
Pada hari senin (25/11)
Petugas Karantina Pertanian Semarang
melakukan tindakan karantina berupa pemeriksaan kelengkapan dokumen dan fisik
terhadap 2.661 buah kaligrafi senilai 4,233 USD atau senilai 59,6 Milyar buatan
Surakarta, Jawa Tengah, yang akan diekspor ke India melalui Bandar Udara
Internasional Jenderal Achmad Yani.
Setelah dilakukan
pemeriksaan dan dinyatakan sehat serta dokumen lengkap, kaligrafi tersebut siap
terbang ke New Delhi.
“Kaligrafi bernilai miliaran ini, setelah dilakukan
tindakan karantina dan dinyatakan sehat dan lengkap dokumen akan terbang ke
India,” ungkap salah seorang petugas Karantina Semarang setelah melakukan
pemeriksaan.
“Rencananya
kaligrafi-kaligrafi ini akan menghiasi dinding masjid besar seperti masjid Jama
Mahal di New Delhi India yang merupakan masjid yang didirikan oleh Syah Jehan
yang juga membangun Taj Mahal,”
jelasnya.(efrizal/tim)