Rawat Aliran Sungai, Komunitas Dan Ormas Peduli Kelestarian Sungai Di Malang Raya Gelar Susur Sungai Brantas 2019




MenaraToday.Com – Malang :

Perusahaan Umum Jasa Tirta I, selaku BUMN Pengelola Sumber Daya Air bersama beberapa organisasi masyarakat dan Komunitas Lingkungan Hidup di Malang Raya menggelar Susur Sungai Brantas, Senin sampai Jumat, 11 – 15 November 2019.



Kegiatan yang dilaksanakan secara kolaboratif ini berasal dari berbagai pihak dari lintas sektor, baik dari instansi pemerintah yang terkait dengan pengelolaan sungai dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, Kebencanaan, Pertahanan, maupun Komunitas atau Organisasi Masyarakat yang peduli terhadap kelestarian Sungai Brantas, diantaranya Adventurers & Mountain Climbers (AMC), Gerakan Sapu Bersih Sampah Nyemplung Kali (SaberS Pungli), Gerakan Kesadaran Alamku Hijau, Komunitas Kali dan Budaya Cakrawala Mandala Dwipantara (CMD) dan Masyarakat Konservasi Tanah dan Air Indonesia (MKTI) Jawa Timur. Turut pula memberikan dukungan Sumber Daya, yaitu Yonkes 2/YBH/2 Kostrad, Menarmed 1/PY/2 Kostrad, BPBD se-Malang Raya, Kaliwatu Group dan Sahabat Air.

Kegiatan Susur Sungai ini dilaksanakan dengan semangat merawat Sungai Brantas melalui pendekatan multi-perspektif, yaitu: Ekosistem, Teknik, Budaya, Pelibatan Masyarakat dan Kebencanaan.

“Salah satu yang telah menjadi tupoksi perusahaan adalah memberikan informasi, rekomendasi, penyuluhan, serta bimbingan dalam pengelolaan DAS dan hal tersebut berkesesuaian dengan penyelenggaraan acara Susur Sungai Brantas 2019. Kegiatan yang mengusung tema #KesadaranTerlibat #BrantasTuntas untuk Konservasi DAS Brantas pada aspek Ekologi dan Budaya ini bermakna bahwa rasa persatuan anak bangsa hari ini sangat dibutuhkan untuk terlibat secara aktif dalam menuntaskan permasalahan yang ada di DAS Brantas khususnya di daerah hulu. Selain untuk menyimak secara langsung kondisi Sungai Brantas pada Segmen Hulu, Susur Sungai ini juga diharapkan dapat merawat rasa kepedulian yang telah dihimpun oleh masyarakat secara mandiri melalui aneka kegiatan konservasi DAS agar Sungai Brantas tetap terjaga keberlanjutannya” ujar salah seorang panitia saat dikonfirmasi awak media

Lebih lanjur ia menyebutkan Susur Sungai Brantas 2019 ini merupakan rangkaian beberapa kegiatan yang terfokus pada segmen hulu Brantas, yakni antara Arboretum Sumber Brantas atau yang biasa disebut dengan “titik nol” Brantas dan berakhir di Jembatan Gadang, Kota Malang. Sebelum pelaksanaan kegiatan susur sungai, dilakukan survei dan investigasi berupa pengambilan foto dan video profil kondisi terkini Sungai Brantas hulu dengan menggunakan peralatan drone. Selain itu, juga diselenggarakan acara sarasehan pada Rabu, 13 November 2019 untuk menyamakan pandangan dan meneguhkan komitmen tentang perlunya keterlibatan aktif, perhatian khusus dan kebijakan prioritas dalam upaya konservasi DAS Brantas.

Rangkaian acara akan ditutup dengan Semiloka yang mempertemukan para ahli, pemangku kebijakan, pelaku usaha, media massa dan masyarakat agar kesemuanya dapat terlibat secara sadar dengan sasaran yang jelas dalam menuntaskan permasalahan konservasi di DAS Brantas.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah diperolehnya berbagai profil kondisi sungai Brantas segmen hulu saat ini, diantaranya berupa data lokasi titik rawan longsor dan atau potensi bencana alam lainnya, sumber pencemaran seperti tumpukan sampah maupun titik pembuangan limbah cair, serta data visual pemanfaatan air Sungai Brantas saat ini yang digunakan untuk berbagai keperluan seperti kegiatan domestik, industri, pertanian, wisata dan perikanan. Melalui kegiatan ini juga dapat diinventarisir lokasi dan nama sumber mata air yang ada di sepanjang tepian sungai yang dilalui.

Dalam rangkaian kegiatan Susur Sungai brantas 2019, akan ada pula tim yang menggali informasi dari masyarakat sekitar sungai Brantas pada sisi sosial budaya. Pendataan ini dilakukan untuk mengetahui dimana saja titik-titik penting yang bersejarah bagi perkembangan budaya dan peradaban masyarakat di sekitar aliran Sungai Brantas hulu. Nantinya akan diberikan penanda khusus di titik-titik penting tersebut, tentunya dengan keterlibatan masyarakat setempat agar tempat penting dan bersejarah tersebut tetap terjaga kelestariannya dan lingkungan sekitarnya ikut mendapatkan faedah konservasinya. (Lili)

Lebih baru Lebih lama