MenaraToday.Com - Simalungun :
Program pemerintah untuk mendukung kinerja para tenaga guru pengajar, supaya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan pemerintah mendukung kesejahteraan dengan mengembalikan sertifikasi.
Namun program tersebut terindikasi dimanfaatkan oleh Koordinator wilayah (Korwil) pendidikan untuk meraup keuntungan dengan mengondisikan pemberkasan guru-guru penerima program sertifikasi tersebut.
Seperti yang dikeluhkan salah satu guru pada menaratoday.com beberapa waktu lalu bahwa pemungutan biaya pemberkasan sertifikasi tersebut sudah berjalan sangat lama dan sudah seperti budaya, sehingga guru sebagai penerima program tidak pernah menerima sepenuhnya program sertifikasi yang dimaksud.
"Ini sudah biasa dan sudah lama berjalan. Jadi kami tidak heran lagi kalau program itu tidak sepenuhnya untuk kesejahteraan guru lagi, salah satunya kami harus bayar biaya pemberkasan Rp.300.000 kalau tidak banyak dibayar banyaklah nanti alasan korwil untuk menandatanganinya, yang tidak dikantorlah, sibuklah dan hal lainnya"Keluh salah satu guru yang tidak ingin disebut namanya.
Pemungutan biaya pemberkasan sertifikasi tersebut juga caranya berbeda-beda ada yang langsung pada Korwil kecamatan panei (Lince Purba) dan staff kantornya bermarga rumahorbo.
"Kalau penyetoran biaya sertifikasi itu di kecamatan panei ini, ada yang langsung dan ada yang melalui rumahorbo staf disitu"Jelas salah sumber yang merupakan salah satu guru diwilayah kecamatan panei.
Namun saat di konfirmasi Lince Purba melalui sambungan sellulernya berdalih kutipan tersebut tidak ada memerintahkan dan sama sekali tidak diketahuinya, tetapi rumahorbo diakuinya sebagai staf di kantor korwil kecamatan panei. "Itu, tidak ada bang dan saya tidak tau itu. Kalau sirumahorbo itu sebagai staf, tidak ada itu pengutipan bang"dalihnya.
Diharapkan keluhan para guru tersebut dapat ditindak lanjutin oleh pemerintah kabupaten Simalungun dan juga aparat penegak hukum, supaya program tersebut benar-benar berjalan dengan baik untuk meningkatkan kesejahteraan para guru di Simalungun.(R1/red)