Oleh: Mukmin Alamsyah Putra Matondang
Pandemi Covid-19 telah mengacaukan tatanan kehidupan di seluruh penjuru dunia. Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Dilansir dari Covid19.go.id, kasus Covid-19 di Indonesia dari tanggal 2 Maret 2020 sampai hari ini (10 Oktober 2020) terkonfirmasisebanyak328,952 kasus, jumlah ini setara dengan kerumunan manusia yang berdesak-desakan memadati 7 buah lapangan sepak bola. Tidak hanya itu, ini semakin diperparah dengan penambahan rutin setiap harinya yang mencapai ribuan kasus baru. Data ini menunjukkan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia telah meningkat dengan tajam.
Untuk
meminimalisir penularan Covid-19, pemerintah Indonesia menetapkan Kebijakan work from home yang telah dijalankan
sejak akhir bulan maret lalu. Namun, kebijakan ini selanjutnya berdampak pada
sulitnya pemenuhan kebutuhan hidup oleh masyarakat, karena beberapa daerah
melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan menyebabkan pusat
perbelanjaan, pusat pariwisata, tempat hiburan, pabrik dan perusahaan lainnya
harus tutup sementara waktu. Akibatnya tidak sedikit perusahaan yang melakukan
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sebagian besar karyawannya. Hal ini
berdampak pada jatuhnya perekonomian dan meningkatnya penganguran di Indonesia.
Untuk mengatasi haltersebutakhirnya pemerintah Indonesia memutuskan untuk
membuka kembali aktivitas ekonomi masyarakat secara bertahap dengan
mengutamakan protokol kesehatan atau yang disebut dengan “New Normal”. Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19,
Achmad Yurianto mengatakan “new normal harus dipahami bahwa kebiasaan terdahulu
harus diubah selama pandemi Covid-19 dan menyesuaikan dengan protokol kesehatan
Covid-19”. Maka dari itu pemahaman tentang hidup sehat harus lebih gencar lagi
disosialisasikan kepada masyarakat. Sejauh ini masih banyak masyarakat yang
tidak mematuhi protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah. Hal ini
tanpa disadari mungkin saja dapat berdampak pada masifnya penularan virus
Corona di dalam masyarakat.
Sebagai
pemuda bangsa, banyak hal yang dapat kita lakukan untuk membantu pemerintah
mensosialisasikan perilaku hidup sehat di masa New Normal. Dewasa ini, kita
sebagai pemuda pasti sudah akrab dengan yang namanya media sosial. Dilansir dari Detikinet,
berdasarkan laporan terbaru WeAre
Social, pada tahun 2020 disebutkan bahwa
ada 175,4 juta penggunainternet dan ada 160 juta pengguna aktif media sosial (medsos) di
Indonesia, dengan rentang usia 16 – 64 tahun. Dari data tersebut dapat
dikatakan bahwa sosial media sudah tidak lepas dari kehidupan manusia sekarang.
Hal ini dapat kita lihat sebagai suatu peluang yang sangat baik bagi kita untuk
mengoptimalkan penggunaan media sosial dan turut serta berdampak bagi negeri
dengan melakukan kampanye online terkait dengan perilaku baru di masa
NewNormal.
Kita dapat saling bahu-membahu untuk mengedukasi seluruh lapisan
masyarakat tentang pentingnya merubah pola hidup menjadi lebih aman dengan
mentaati protokol Kesehatan, Kegiatan positif seperti ini harus dilakukan secaramasif agar
banyak masyarakat yang juga pengguna jejaring internet bisa bersama-sama
mengedukasi dan teredukasi melalui konten yang dibagikan. Materi yang diunggah
bisa semenarik mungkin dan pastinya harus mudah dipahami. Kita bisa membuat
foto/video animasi yang mengilustrasikan tentang sikap dan perilaku baru yang
harus dilakukan saat new normal, seperti menjaga jarak, sering mencuci tangan,
menggunakan masker dan sarung tangan, serta hal lainnya. Setelah itu, kita dapat menyebarkannya secara luas di jejaring media
sosial seperti Facebook, Whatsapp, Instagram, Tiktok, dll.
Melalui
aksi kecil ini diharapkan banyak masyarakat yang semakin memahami betapa
pentingnya menjaga diri tetap sehat di masa kenormalan baru ini. Gerakan ini
bisa dilakukan secara individu atau melibatkan suatu komunitas bahkan tokoh
masyarakat. Dengan banyaknya pemuda atau sukarelawan yang bergerak melakukan
kampanye ini, diharapkan kasus positif Covid-19 bisa terus melandai dan
aktivitas kehidupan kita juga dapat terlaksana dengan baik.
Setelah
menulis artikel ini, penulis berharap agar banyak pemuda lainnya di luar sana yang terinspirasi untuk
melakukan hal yang sama atau bahkan bisa lebih baik lagi. Penulis juga berharap
agar media sosial yang kita gunakan bisa menjadi sarana yang informative dan
edukatif bagi setiap kalangan.
Sumber Referensi :
Aladokter. 2020. Virus Corona. Aladokter.com/virus-corona. (diakses 1 Juli 2020)
Haryanto,
Agus Tri. 2020. Riset: Ada 175,2 Juta
Pengguna Internet di Indonesia. Detikinet. (diakses 3 Juli 2020)