Terancam Punah, OFORA Pasang Camera Video Trap Pantau Macan Tutul Jawa di TNUK


MenaraToday.com - Pandeglang :

Sebanyak 15 unit camera video trap berhasil terpasang disejumlah titik lokasi sekitar area Taman Nasional Ujung Kulon. Pemasangan kamera ini bukan dalam rangka memantau spesies badak jawa cula satu, melainkan untuk memantau spesis macan tutul jawa (Panthera Pardus Melas) yang terancam punah.

"Macan Tutul Jawa atau dalam bahasa latinnya Panthera Pardus Melas ini merupakan salah satu spesies kucing Besar, satwa dilindungi ini masuk dalam daftar satwa terancam punah, di alam liar populasinya tercatat dibawah angka 250 individu tersebar beberapa Taman Nasional dan kawasan konservasi di pulau Jawa termasuk di Taman Nasional Ujung Kulon," Demikian ungkap Ketua Ocean Forest Animal (OFORA) Ofat Sofwatudin. Rabu (03/11/21).

Ofat mengatakan, keberadaan macan tutul jawa di Taman Nasional Ujung Kulon saat ini belum mendapat perhatian serius dari organisasi pemerhati konservasi manapun.



"Oleh karenanya kami dari yayasan OFORA terus menginisiasi untuk mengadakan

Kegiatan monitoring, kegiatan ini merupakan kali pertama dilakukan, karena selama ini belum ada satupun organisasi konservasi yang  memberikan perhatian khusus kepada species kucing besar ini, mungkin keterbatasan dana juga," tuturnya.

Kata Ofat, saat ini OFORA baru mampu membentuk 1 tim yang terdiri dari 3 orang masyarakat lokal dan 1 orang Polisi hutan (polhut) taman nasional ujungkulon.

"Personil kami rekrut dari tim lapangan yang selama ini memang sudah lama melakukan kegiatan monitoring, khususnya Badak Jawa. Jadi tidak perlu kita ajari lagi bagaimana pemasangan camera video trap, karena mereka juga tim tangguh jadi sudah terbiasa menembus belantara dan turun naik gunung, hanya saja saat ini kami masih membutuhkan alat dan sarana seperti flysheet, jas hujan dan juga carrier, mengingat area gunung payung yang menjadi lokasi tujuan kami cukup terjal dan curam, ketinggiannyapun 430 mdpl dan harus membuka jalan baru." terangnya.



Kegiatan pertama penasangan camera video trap lanjut Ofat, sudah dilaksanakan selama 10 hari, pada tanggal 16 hingga 26 Oktober 2021 di wilayah gunung Payung dengan ketinggian 430 MDPL.

"Tujuannya, untuk memitigasi konflik antara macan tutul dengan manusia, menghimpun data mentah sebagai bahan identifikasi untuk menentukan jumlah populasi macan tutul Jawa, tersedianya peta sebaran macan tutul Jawa di semenanjung ujungkulon, dan juga terpeliharanya habitat yang nyaman bagi keberlangsungan hidup macan tutul Jawa, semoga medio desember nanti ada hasilnya," jelas Ofat.

Atas terlaksananya kegiatan ini, Ofat mengucapkan terima kasih kepada kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK), Balai Taman Nasional Ujung Kuloni (BTNUK), Bioparc Conservation, Research wild, Cerita Alam Nusantara, Ofora Trus Foundation, Bank BJB Labuan dan juga Masyarakat lokal. (ila)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama