Benarkah Goa Masigit Peninggalan Para Wali


MenaraToday.com - Cianjur:

Karena banyaknya keanehan-keanehan yang sangat tidak masuk akal, hingga terbesit tanya 'benarkah di Goa Masigit yang berada dikaki gunung Rompang kampung Garunggang, Desa Naringgul, Kecamatan Naringgul, Cianjur Selatan, Jawa barat. Goa itu peninggalan jamanya para wali?'.

Seperti ada kolam Air tempat berwudhu juga ada ukiran kuba-kuba yang menyerupai mesjid serta adanya tulisan kaligrafi Arab di dinding Goa.

Lokasi Goa Masigit hingga saat ini belum ada yang merawatnya, padahal kalau saja pemerintah setempat menjadikan tempat ini menjadikannya destinasi salah satu obyek wisata religius, pastinnya akan maju sehinga dapat menyumbangPenghasilan Anggaran Daerah (PAD), pemerintah setempat, tapi heran hingga sekarang belum melirik dan terkesan diam saja.

Ditemui dikediamannya, Senin (18/2), Abah Darmin (75), salah satu warga  bercerita awal mulanya keberadaan Goa Masigit di seputaran gunung  Rompang  pada waktu ada gempa  bumi pada  tahun 2008, kala itu gempa bumi hampir merata di seluruh Jawa Barat. Mengetahui gapura pintu masuk goa hancur sebagian, Abah darmin mencoba melihat masuk kedalam goa bersama Ustadz Dasep, jauh sebelum orang-orang di Kampung itu tahu bahwa ada goa Masigit disana.

" Keberadaan goa Masigit itu semenjak saya masih kecil sudah ada, bisa dibilang itu salah satu sejarah sepeninggalan jamannya para wali Didalam goa terdapat ukiran-ukiran tulisan Arab dan ada ukiran berbentuk menyerupai kuba kuba mesjid, selain itu juga ada kolam air seperti tempat orang mau berwudhu dan susana didalam goa ada kamar kamar yang lebar. Kedalamannya memiliki panjang 500 meter, kepalanya berada di kampung Garunggang ekornya ada di kampung tutugan. Kalu dulu saya masih sehat, sering nganter orang yang mau masuk berkunjung kedalam goa untuk melihatnya, kalau sekarang sudah tua dan sering sakit-sakitan jadi engak kuat nganternya," katanya.

Abah Darmin melanjutkan, menurut keterangan orang tua saya dari semenjak orang tua saya kecil juga sudah ada dan panjang goa itu Sampai kali Cinumpang.

"Pernah sodara saya yang namanya Nawawi, bercerita bahwa didalam goa itu ada tempat sembahyang 'tempat imam, mimbar', lukisan-lukisan tulisan arab, bangunan berbentuk kuba-kuba yang menyerukan mesjid, jadi jelas kalau menurut abah itu sepeninggalan jamanya para wali," katanya.

Masih menurut Abah Darmin, didalamnya masih banyak yang belum tergali.

"Sebenarnya masih belum semua tergali tentang goa Masigit, sebab waktu itu abah masuk ke goa hanya baru sampai tengahnya saja, belum lagi banyaknya Kelalawar dan kotoran kelalawarnya sampai sedengkul kaki. Tidak menutup kemungkinan, kalau sampai ke ujungnya pasti ada lagi barang-barang antik atau tempat lainya yang lebih bagus. Selain itu juga akan membantu perekonomian masyarakat sekitar," pungkasnya. (Shandi)
Lebih baru Lebih lama