Enam Nelayan Asal Batubara Di Rampok Di Laut Aceh

Foto : Illustrasi

MenaraToday.com - Batubara :

Enam orang nelayan asal Kabupaten Batubara, Sumatera Utara masing-masing Miadi, Badri, Bagan, Ridwan, Zulkifli dan Muhammad Adi warga Desa Lalang Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batubara terdampar di perairan Malaysia karena menjadi korban perampokan dan saat ini keenamnya di amankan pihak Kepolisian Diraja Malaysia sejak Kamis, (17/1/2019) kemarin.

Menurut Ketua Masyarakat Nelayan Tradisional Batubara (Mantab) Syawaluddin, ke enam nelayan tersebut rencananya akan di pulangkan ke Indonesia, Selasa (12/3/2019) besok.

"Rencananya besok ke enam nelayan tersebut sudah dipulangkan ke Indonesia dan kita sudah membeli tiket pesawat untuk mereka yang rencananya akan menumpangi pesawat Srieijaya Air dari Penang yang akan tiba di Bandara Kuala Namu Medan sekira pukul 11.25 Wib" ujar Syawal kepada sejumlah awak Media, Senin (11/3/2019).

Syawal menambahkan keenam nelayan ini sedang mencari ikan dan berlayar di Laut Aceh pada Senin (14/1/2019) yang lalu. Saat asik berlayar tiba-tiba kapal mereka didatangi sekelompok perampok 

"Kebetulan mereka melaut ke Laut Aceh. Jadi kapal mereka dirompak. Semua barang-barang mereka diambil, termasuk satelit. Pelakunya kita tidak tahu. Sehingga kapal mereka terombang-ambing dan tanpa sadar diduga telah berada di Perairan Malaysia," jelasnya.

Pada Kamis (17/1/2019), Kapal Patroli Diraja Malaysia kemudian mendatangi kapal nelayan tersebut. Keenam nelayan ini ditangkap. Kemudian kapal ditarik ke Dermaga Malaysia.

 Keenamnya lalu ditahan dengan tuduhan telah memasuki teritorial Malaysia tanpa izin.

"Para istri-istri nelayan yang mengetahui penangkapan itu, berharap suami mereka dibebaskan. Kemudian kita dampingi mereka menemui Bupati Batubara. Kita mohon agar Pemkab Batubara dapat menolong pembebasan nelayan. Karena diurus Pemkab Batubara lah, makanya para nelayan bisa dibebaskan," pungkasnya.  (MNT/01-TSN)
Lebih baru Lebih lama