MenaraToday.Com - Cianjur :
Warga Kampung Cihonje, RT. 13/03, Desa Sukajaya, Kecamatan Leles, Cianjur Selatan, Jawa Barat. Bersama Pemuda Pancasila beramai-ramai membangun gubuk Mak Hahan seorang nenek paruh baya, yang hidup sebatang kara hampir puluhan tahun.
Mak Hahan, menempati gubuk reyod yang bilik gubuknya sudah pada bolong. Mirisnya lagi, ia tak memiliki sanak saudara.
Dengan adanya warga yang tinggal di rumah tidak layak huni, menjadi perhatian serius tokoh Pemuda dan warga di wilayah tersebut.
Puluhan anggota Pemuda Pancasila bersama Warga kampung Cihonje berswadaya kolektif mengumpulkan anggaran untuk membantu pembangunan gubuk Mak Hahan.
Dengan kerjasama dan koordinasi yang baik. Apa yang direncakan akhirnya dapat terwujud, sehingga keinginan Mak Bahan memiliki rumah impian terealisasikan, 'meski sealakadarnya saja'.
Salah seorang tokoh pemuda, kepada awak media, Senin (24/6). Samsul (33) alias Acuy, mengatakan, Mak Hahan adalah warga pendatang, ia hidup sebatang kara, setelah ditinggalkan suami meninggal dan anaknya. Terhitung sejak tahun 2010, Mak Hahan hidupnya di tanggung warga sekitar dan DKM Cihonje.
"Ya, bersama anak-anak Pemuda Pancasila serta tokoh desa Sukajaya. Kami berunding untuk mengadakan bakti sosial, yaitu membangun rumah Mak Hahan, dengan mencari donasi kepada para donatur dan Alhamdulillah terwujud," Katanya.
Sementara Tokoh masyarakat Desa Sukajaya, H Miptah (38), menyampaikan, memang selama ini kehidupan Mak Hahan, sangat memprihatinkan. Yaitu mendiami rumah bilik berukuran 3x4 meter, tanpa penerangan cahaya lampu listrik.
"Bersama pemilik tanah kami berunding untuk menghibakan tanahnya, dan akhirnya dapatlah tanah hibah itu. sehingga kami pun dengan warga lainya leluasa dan langsung membangunkan rumah untuk Mak Hahan," Ucapnya.
Lanjutnya, untuk biaya pembangunannya (donasi), itu murni dari hasil swadaya masyarakat (kolektif sukarela).
" Sebelumnya warga memang pernah membicarakan adanya seorang warga yang hidup sebatang kara serta tidak memiliki rumah ke pihak Pemerintah Desa. Namun pihak terkait, malah mengembalikannya lagi ke warga dan ke-RTan," Tegasnya.
Ya, dengan adanya hal seperti itu, diharapkan bisa menjadi motivasi dan memicu generasi muda untuk lebih peduli terhadap sesama. (SN)