MenaraToday.com - Cianjur :
Jalan penghubung Soreang-Rancabali-Naringgul-Cidaun, kurang lebih sepanjang 400 meter, yang terletak di jalan hutan Wangunjaya Cianjur Selatan masih sempit.
Di jalan yang terhimpit tebing Rancaembe itu, dikeluhkan warga setempat dan para pengguna jalan. Karena kerap kali terjadi kemacetan.
Berdasarkan pantauan awak media dilapangan, pada saat arus mudik dan arus balik. Banyak kendaraan yang harus menunggu kendaraan dari arah berlawanan melewat. Bahkan tidak sedikit yang harus mundur ke jalan yang lebih lebar.
Mereka mengharapkan Kementerian PUPR melalui instansi/dinas terkait, untuk segera memperlebar jalan tersebut.
Saat ditemui dilokasi tersebut, Sabtu (15/6/2019) Warga setempat Asep Alek (55), membenarkan, bahwa jalan nasional itu masih sempit.
"Kami berharap kepada pihak kementrian PUPR, untuk secepatnya memperlebar jalan ini. Sebab sering terjadi kecelakaan dan antrian kendaraan pun baik roda dua maupun roda empat kalau macet bisa mengekor panjang,"kata Asep.
Lanjutnya, pada saat musim mudik seperti sekarang, sampai hari ini pun masih ramai banyak yang lewat sini.
"Melihat kondisi seperti itu, kami berinisiatif untuk membuka tutup jalan, untukenghindari terjadinya kecelakaan karena jalannya sempit," tambahnya.
Selain Asep warga setempat, kami (awak media/red) juga sempat mewawancarai salah seorang pengguna jalan.
Ya, adalah Nandang (40), pengendara asal kabupaten Bandung yang mengatakan, setiap hari dirinya melewati jalan Rancaembe. Ia mengharapkan agar pihak terkait untuk segera memperlebar jalan tebing Rancaembe.
"Dengan kondisi jalan sempit seperti ini. Pemerintah harus lebih melirik, supaya keselamatan kami (pengguna jalan) bisa nyaman saat melintas jalan ini," katanya.
Sementara saat dihubungi melalui pesan WhatsApp. kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional wilayah VI Hari Suko Setiono. Dirinya pun membenarkan adanya jalan nasioanl yang kondisinya masih sempit dengan panjang kurang lebih sekitar 400 meter.
"Ruas jalan Nasional Bandung-Soreang-Naringgul-Cidaun ini, dulunya pelimpahan dari jalan Propinsi. Maka kronologisnya ada di Propinsi, kemungkinan ada MOU antara perhutani dan pemprop Jabar,"katanya.
Alasan kenapa jalan Rancaembe belum diperlebar, permasalahannya dari lahan. Sebab itu masuk lahan kawasan hutan perum perhutani.
"Kalo ada kepastian bisa menggunakan lahan perhutani, maka akan segera ditenderkan pekerjaan konstruksinya. Adapun waktu dan pelaksanaannya gimana nanti hasil rapat. Kalau proses lahannya cepat bisa tahun ini dan apabila sebaliknya bisa tahun depan," tegasnya.
Ia memohon maaf kepada para pengguna jalan, atas ketidak nyamannya saat melewati jalan nasional yang saat ini masih ada yang sempit.
"Kami menghimbau agar berhati-hati, apabila melewati jalan Rancaembe yang kondisinya masih sempit. Mudah-mudahan saja, proses pembebasan lahan bisa bisa secepatnya, sehingga bisa cepat diperlebar," pungkasnya. (SN)