MenaraToday.com - Cianjur :
Masyarakat dan para pengguna jalan mengeluhkan amblasnya Tembok Penahan Tanah (TPT), di Kampung Awilarangan RT. 04/04 Desa Benjot Kecamatan Cugenang, yang terjadi pada Jum'at (7/6/2019), lalu.
Berdasarkan informasi dari Bhabinkamtibmas Desa Benjot dan Cibulakan, Senin (17/6/2019) Bripka Azmal H, peristiwa tersebut terjadi saat hujan lebat, kemudian terjadilah banjir. Sehingga TPT di jalan yang menghubungkan Desa Benjot dan Talaga amblas.
"Kejadian amblasnya TPT itu pada hari Jum'at (7/6/2019) sekira pukul 22.00 WIB. Dugaan sementara, tanah dibawah TPT tergerus air dan terjadilah amblasnya TPT itu," kata Bripka Akmal.
Lanjutnya, beruntung tidak ada korban dalam kejadian itu dan saat ini pun sudah dilaporkan ke pihak PUPR Kabupaten Cianjur.
"Korban tidak ada, dan kejadian itu sudah dilaporkan ke pihak PUPR untuk segera ditindak lanjuti," tukasnya.
Ditemui dilokasi kejadian Ketua Karang Taruna Desa Benjot Asep membenarkan kejadiannya pada saat hujan deras malam hari.
"Kalau yang poto-poto sudah ada dari pihak pemborong dan dinas kesini. Tapi belum ada upaya perbaikan," kata Asep yang kebetulan lokasi amblasnya TPT itu persis didepan rumahnya.
Lanjutnya, untuk TPT yang amblas ini memang bukan pembangunan baru.
"TPT yang amblas itu sudah lama dibangunnya, gak bareng sama yang ini (TPT baru), dari temboknya juga kelihatan beda. Mudah-mudahan pihak PUPR segera memperbaikinya, karena dikhawatirkan akan semakin parah, kan keliatan dibawahnya kosong sementara yang lewat (mobil/motor) kan banyak," ujar Asep.
Menyikapi hal tersebut Kepala Desa Benjot Kecamatan Cugenang. Ahmad Suherlan menyampaikan, pihaknya sudah melaporkan kejadian itu dan mengajukan perbaikannya kepada pihak terkait baik PUPR maupun pihak pemborong. Guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Sebagai penerima manfaat tentunya wajar apabila masyarakat meminta segera diperbaiki TPT jalan penghubung Desa Benjot dan Talaga. Artinya akses penghubung dua desa ini, harus bisa terus dilalui oleh kendaraan baik mobil maupun motor, karena ini jalan satu-satunya yang deket. Memang ada jalan-jalan lain, tapi kalau muter kan bisa lama biaya operasionalnya juga tambah mahal, kasihan masyarakat," cetus Kepala Desa Benjot. (SN)

