Bersama Pimpinan Baru, Karantina Pertanian Tarakan Musnahkan Komoditas Pertanian Ilegal




MenaraToday.Com - Tarakan :

Setelah resmi dilantik sebagai Kepala Karantina Pertanian Tarakan yang baru pada 14 Oktober 2019 kemarin, drh. Akhmad Alfaraby langsung memimpin acara pemusnahan media pembawa organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) dan hama penyakit hewan karantina (HPHK) ilegal di Tarakan. Acara pemusnahan ini juga dihadiri langsung oleh Plh. Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan drh. Suryo Irianto, MM, MH.


Komoditas pertanian yang dimusnahkan diantaranya 3,9 ton daging beku, 50 kg sosis, 3,45 ton beras ketan, 2,6 ton beras, 55 kg bawang, 512 kg sayuran, 53 kg Buah segar, 2,2 kg benih jagung, 10 kg benih sawit, 550 gram benih sayuran, 69 batang bibit tanaman hias, 79 batang bibit kelapa dan 51 biji buah dimusnahkan dengan cara dibakar dan ditimbun.

Keseluruhan komoditas pertanian yang dimusnahkan merupakan hasil penahanan petugas Karantina Pertanian Tarakan dari wilayah kerja Malundung dan Bandara Juwata serta hasil serah terima dari Bea Cukai Tarakan, Lantamal XIII Tarakan, Lantamal VIII Nunukan dan Badan Intelijen Negara. Komoditas pertanian yang diserahterimakan kepada Karantina Pertanian Tarakan oleh Instansi terkait merupakan wujud kerjasama dan sinergisitas yang baik dalam mengemban tugas.

Akhmad Alfaraby menyebutkan bahwa berdasarkan data Karantina Pertanian Tarakan, lalu lintas daging kerbau beku yang dilakukan secara ilegal di jalur perbatasan mengalami peningkatan. Di tahun 2018 terdapat 2 kali penahanan produk daging ilegal sebanyak 1,3 ton dan meningkat di tahun 2019 menjadi 7 kali penahanan sebanyak 3,9 ton).

"Daging impor asal Malaysia dengan harga yang lebih murah menjadi salah satu penyebabnya. Namun, risiko penyebaran penyakit yang membahayakan hewan dan manusiaseringkali diabaikan. Untuk itu, kami akan terus mengedukasi masyarakat dan memperketat pengawasan," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Suryo Irianto juga menyampaikan apresiasi kepada instansi terkait atas kerjasamanya dalam menjaga kelestarian sumber daya alam hayati. Pihaknya akan terus menerus meningkatkan sarana, prasarana dan juga sumber daya manudia di bidang pengawasan. Penerapan kebijakan maximum biosecurity melalui penerapan prosedur importasi hewan dan produk asal hewan juga terus dipekuat.

"Kita jaga bersama status kesehatan dan keamanan hewan dan tumbuhan agar produk pertanian kita tetap lestari, aman dikonsumsi dan juga laris di pasar ekspor," tandasnya.(efrizal/tim)

Lebih baru Lebih lama