MenaraToday.Com
– Jakarta :
Presiden Jokowi didampingi Wapres dan Menkeu menyerahkan
DIPA 2020 kepada Mendikbud Nadiem Makarim, di Istana Negara, Jakarta, Kamis
(14/11/2019) pagi.
Presiden Jokowi mengingatkan, bahwa kerja yang dilakukan
jajaran pemerintah mulai dari penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) adalah kerja besar, dan kerja besar ini adalah kerja tim. Timnya juga
tim besar.
“Ini kerja tim bukan kerja individu-individu,
Menteri-Menteri, Kepala Lembaga, Kepala Lembaga, Bupati Walikota Gubernur
sendiri, tidak. Ini kerja tim besar negara dalam rangka membawa kita kepada
sebuah tujuan nasional,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada
penyerahkan DIPA, Dana Transfer Daerah dan Dana Desa kepada Kementerian/Lembaga
(K/L) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov)
di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/11/2019) pagi.
Untuk itu, Presiden mengingatkan, agenda-agenda besar
negara ini, jangan sampai ada lagi ego sektoral, ego institusi, ego daerah.
“Ndak, ini adalah kerja tim, sehingga hasilnya nanti
kelihatan, besarnya akan kelihatan,” tegasnya. Setelah 5 tahun kemarin, ada
jalan tol, yang Jawa sudah tembus, diharapkan nanti sampai 2024, Sumatera sudah
tembus, Lampung sampai ke Aceh, berikut nanti ke Kalimantan, berikut nanti ke
Sulawesi, sehingga kecepatan logistik mobilitas orang, mobilitas barang itu
betul-betul ada di negara kita.
“Ini menjadi pondasi kuat kita dalam bersaing, berkompetisi, dengan
negara-negara lain,” ungkap Presiden.
Airport juga sama, menurut Presiden, airport baru banyak
kita bangun, ekspansi dari airport yang sudah ada, baik runway maupun terminal
juga banyak.
Tetapi yang paling penting juga mengkoneksikan ini dengan
kawasan wisata, dengan kawasan industri, dengan kawasan pertanian, dengan
kawasan perkebunan, dengan kawasan-kawasan nelayan.
LRT Jakarta, lanjut Presiden, sebentar lagi juga selesai.
MRT dilanjutkan terus.
“Ini adalah peradaban, perubahan peradaban kita,”
ujarnya.
Kerjasama Presiden
Jokowi meminta agar pusat, provinsi dan daerah betul-betul kerja bersama-sama.
Ia memberikan contoh misalnya kita mau menyelesaikan yang namanya Mandalika,
kita ingin menyelesaikan yang namanya Labuan Bajo.
Menteri PUPR akan mengerjakan jalannya, jalan rampungkan
ke kawasan pariwisata, runway-nya diperpanjang oleh Kementerian Perhubungan.
“Semuanya ke sana semuanya, pemerintah daerahnya
konsentrasi di pembebasan lahan, baik kabupaten maupun kota maupun provinsi
semuanya menuju ke satu titik sehingga pekerjaan itu betul-betul rampung
selesai dan menghasilkan sebuah wisata trigger ekonomi di daerah,” tutur
Presiden.
Nanti calendar of event, annual event, produk-produk
wisata, menurut Presiden Jokowi, itu urusannya Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif dengan dinas-dinas yang ada di daerah.
Juga kerjanya bersama-sama. Tidak bisa jalan sendiri, ini
jalan sendiri, ini ketemunya dimana entah nggak jelas.
“Inilah yang tadi saya sampaikan kerja tim di situ.
Ini akan kita selesaikan sehingga betul-betul
infrastruktur itu ada manfaatnya betul bagi pertumbuhan ekonomi, bagi
kesejahteraan rakyat,” kata Presiden Jokowi.
Sementara memasuki ke gelombang besar kedua yaitu
pembangunan sumber daya manusia, Presiden Jokowi mengingatkan, ini juga harus
real bukan hanya dapat sertifikat, training, tetapi hanya sertifikat basa-basi.
“Ini nggak mau saya, saya sudah wanti-wanti kepada yang
berhubungan dengan pembangunan sumber daya manusia, betul-betul konkrit, entah mau
mencetak barista, entah mau teknisi programming, entah mau mencetak teknisi
coding sehingga betul-betul konkrit ada dan betul-betul skill SDM kita naik
benar,” tutur Presiden seraya menambahkan, bukan hanya dapat sertifikatnya,
tetapi kualitasnya tidak meningkat.
“Saya akan kontrol bahwa uang puluhan triliun untuk
pengembangan SDM itu menetas dapat skill-nya, dapat peningkatan SDM kita,”
tegas Presiden Jokowi.(efrizal/tim)