MenaraToday.Com – Kampar :
Puluhan warga Desa
Batu Gajah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, dibuat bertanya
– tanya, terkait beberapa item proyek pembangunan di lingkungan desa setempat. Pasalnya
pekerjaan fisik yang diduga menggunakan Dana Desa (DD) Batu Gajah tahun 2019
ini tidak dilengkapi dengan papan nama atau dugaan proyek siluman.
Salah satu warga Desa
Batu Gajah berinisial SS didampingi Babinsa, Kopda. Yayan kepada awak media,
Sabtu (16/11/2019) mengatakan selaku masyarakat Desa Batu Gajah, khususnya
masalah proyek yang ada sekarang ini banyak yang perlu pertanyakan sama kepala
desa khususnya.
“Cuman itu tadi,
mungkin karena keterbatasan waktu beliau. Entah memang apa dasar beliau, yang
jelas kami selaku masyarakat Desa Batu Gajah tidak pernah dilibatkan, khususnya
masalah pembangunan ini. Memang sebetulnya itu bukan ranah kita, tetapi paling
tidak kami selaku masyarakat harus tahu, Kemudian yang jelas, kami lihat
sekarang ini khususnya papan plang anggaran tidak ada. Wajar kami selaku
masyarakat mempertanyakannya, saya rasa itu saja pak” ujar SS.
Sementara itu, untuk
item pembangunan di Desa Batu Gajah ini mungkin itu bukan rahasia umum lagi,
yang jelas selama pemerintahan Kepala Desa setiap pengerjaan proyek
pembangunanya tidak ada plang informasinya, saya ini cuman mewakili masayarakat
saja..
“Untuk rapat Musrenbang Desa ada, tapi aparat – aparat desa
saja. Untuk masyarakat, sebetulmya macam kami ini paling cuman sekedar
mengetahui saja. Paling tidaknya minimal kami di undanglah seperti Tokoh Masyarakat,
disamping masyarakat aparat – aparat desanya. Selain itu, masalah ini sudah
kita sampaikan juga kepada pihak BPD. Bahkan pihak BPD pun seperti kemarin kita
sudah konfirmasi langsung untuk acara yang sekarang ini, beliaupun bersedia
untuk datang. Tetapi tadi sudah kita hubungi melalui telepon selulernya ketua
BPD berkali – kali, tapi beliau tidak datang, Selanjutnya untuk tanggapan BPD,
bahkan beliau sudah pernah juga menegur Kepala Desa, dan jawabannya itu kurang
memuaskan. Harapan kami kedepannya sebetulnya sederhana saja pak, khususnya
masyarakat Desa Batu Gajah ini. Transparansi masalaah pembangunan ini, karena
ini uang masyarakat, Bukan uang kepala desa. Karena kita tidak mengungkit
kesalahan, yang jelas tolong diperbaiki. Kami minta pembangunan ini jangan
dilanjutkan dulu sebelum ada papan plang anggaranya, itu saja tuntutan kami
pak. Terakhir harapan kami kepada pemerintah Kabupaten Kampar, maupun instansi
terkait tolong diusut sampai tuntas. Sebab kami tidak mau cuman sampai disini
saja pak, harapan kami kepada rekan – rekan pers cukup besar. Semoga ini semua
bisa berjalan sesuai dengan harapan kami,
Kemudian biaya proyek yang
bersumber dari anggaran Dana Desa (DD) ini, selain tidak ada papan keterangan
proyek sebagaimana ketentuan Undang – undang Nomor 14 tahun 2008, tentang
Keterbukaan Informasi Publik (KIP),”ujarnya tegas.
Terpisah, Kadus
Langgini Desa Batu Gajah, sekaligus TPK saat dikonfirmasi oleh awak media
secara blak – blakan menjelaskan, untuk anggaran pembangunan tersebut dirinya
tidak mengetahuinya
“Saya tidak tahu pak.
Karena begini, Kades yang mengetahui. Kalau apa nanti bapak datang saja, Kades
tanggal 25 Nopember ini pulangnya, langsung saja tanya sama Kades, Kalau saya
ini tidak mengetahui apa – apa, masalah APBDes saya tidak tahu menahu. Karena
saya bekerja hanya memantau saja, kalau APBDes saya tidak melihat. Sebab
seluruhnya itu Kades yang mengetahui, pokoknya saya tidak tahu apa – apa, hanya
kades yang tahu,” tutup Langgini.
Sementara itu seorang
pemburong, Rusli kepada awak media mengatakan, bahwa diinya tidak mengetahui
persisi berapa anggaran proyek tersebut
“Kalau anggaranya
saya tidak tahu persis pak. Karena kalau ada borongan ya dikerjakan: Proyek itu
saya kerjakan secara borongan pak, kalau masalah harganya itu tidak bisa kita
katakanlah berapa harganya. Nanti bapak sendiri saja langsung bertanya sama
Kepala Desanya,” ujar Rusli.
Terakhir Kepala Desa Batu Gajah, Junaid, saat
di konfirmasi oleh awak media melalui pesan sms dan telepon selulernya, sampai
berita ini terbitkan tidak ada respon. (Irfan Dermawan)