Gubernur Jatim Angkat Bicara Soal Lockdown



MenaraToday.Com - Surabaya :

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa turut menanggapi mulai banyaknya daerah yang melakukan ‘lockdown’ local dengan cara pembatasan jalan dan penutupan jalan penghubung antar daerah dan kota.

Salah satunya seperti Kota Surabaya yang mulai memberlakukan penutupan jalan di sejumlah protokol seperti Jalan Raya  Darmo dan Jalan Tunjungan.


Dikatakan Khofifah, hal tersebut memungkinkan untuk dilakukan masing-masing daerah dan kota kota asal tidak sampai melakukan lockdown dalam arti yang sesungguhnya.

“Lockdown itu sendiri adalah  kewenangan pusat," terang Khofifah, Jumat (27/3/2020).

Terkecuali ada daerah yang melakukan isolasi di wilayahnya misalnya isolasi RT RW, atau mungkin isolasi beberapa area, itu boleh kata Khofifah dalam jumpa pers yang dilakukan di Gedung Negara Grahadi, Jum'at (27/3/2020).

Namun jika melakukan lockdown sampai menghentikan aktivitas daerah secara massal kemudian melakukan penghentian aktivitas ekonomi itu salah, Khofifah menjelaskan bahwa hal tersebut tidak bisa dilakukan di  daerah baik Pemerintah kota ataupun Provinsi serta Kabupaten.
Kalau "lockdown" tersebut berlaku di daerah daerah juga, lalu Masyarakat mencukupi kebutuhan hidupnya dengan apa? Ujar Khofifah.

Sementara untuk perkembangan kasus covid-19 di Jawa Timur, semakin hari semakin bertambah.

Untuk kasus ini total positif covid-19 di Jawa Timur ada sebanyak 67 orang dengan sebaran Zona Merah yang berada di Surabaya, Malang Raya, Sidoarjo, Magetan, Kediri, Blitar, Gresik, Lumajang, Situbondo, Jember.

Dan untuk Kota Surabaya sendiri total kasus positif covid-19 mencapai 33 orang dengan jumlah korban meninggal 1 orang di Rumah Sakit Angkatan Laut Surabaya, Ujarnya. (Angga)
Lebih baru Lebih lama