Menaratoday.com - Muratara :
Dinas Pendidikan Kabupaten Kota Provinsi sering mengadakan Sosialisasi pengelolaan Dana BOS yang judulnya di buat dengan "Seminar RKAS Online " yang peserta pihak kepala Sekolah dan operator sekolah minus Komite Sekolah.
Banyaknya larangan pungutan yang telah disosialisasi melalui media Online dan media Sosial dari pihak Ombudsman dan pihak Kepolisian, nampaknya bukan menjadi penghalang pihak sekolah untuk melakukan pungutan.
Namun hal itu sangat lh berbeda disalah satu SDN di Desa Muara Batang Empu berdasarkan hasil temuan awak media,rapat di Sekolah SDN Muara batang empu tidak tinggal yang nama nya biaya atau untuk mencari uang biaya perpisahan dan kenang-kenagan untuk sekolah selasa 3/3/2020
"Didalam pidato nya komite sekolah mengatakan tidak mungkin tidak sanggup kalau cuma mengeluarkan uang seratus ribu hanya untuk biaya kenang kenangan perpisahan nanti kita bicara lagi ujarnya,
Walaupun sambil bercanda dan tertawa ketua komite sekolah yang berinisial (Zp) melontar kan kata-kata kalau ada orang tua yang cerewet dalam mengumpulkan uang ini kita laporkan saja kepada kepala sekolah biar anak nya tidak lulus kalau saya pribadi berapa pun akan saya bayar karna terimah kasih kepada guru- guru sebagai ucapan terimakasi kita karena dia telah mendidik anak saya, sambil tertawa lagi ,"
"Menurut salah satu wali murid yang tidak mau disebut nama nya dia juga protes bukan nya cerewet tetapi saya hanya meminta apapun bentuk kesepakatan itu harus di ketahui oleh Kepala Sekolah, kalau sudah sepakat pungutan ini sudah di benarkan Atau sudah sesuai dengan aturan yang ada kepala sekolah harus hadir dalam dalam acara rapat ini bukan nya hanya memerintahkan panitia dan komite saja ujarnya,
Kalau Kepala Sekolah tidak memerintahkan untuk apa kita harus meminta kepada Wali Murid mengapa kita harus meminta kepada Wali Murid ,jangan samakan sekarang dengan jaman dulu sebab sekarang semua sudah ada anggaran nya dari pemerintah supaya meringan kan beban hidup Wali Murid.
Saat Kepala Sekolah SDN Muara Batang Empu sewaktu di kompfirmasi lewat pesan WhatsApp nya dia juga membenar kan kalau ada rapat tahunan Wali Murid SDN Muara Batang Empu tapi saya tidak bisa hadir dan pihak sekolah pun tidak ada memerintahkan guru- guru dan Komite dan panitia lain nya untuk melakukan pungutan kepada Wali Murid cetus nya,"
Salah satu komite berinisial (Sw) mengaku kalau mereka adalah perpanjangan tangan dari kepala sekolah dan guru-guru karna tidak mungkin guru atau kepsek yang datang kerumah warga sendiri," jelas nya,"
Dia menambahkan lagi kalau dia hadir dalam rapat ini jangan pun kamu,(Awak media)kami pun selaku Komite sudah sepakat ingin mempertanyakan tentang atap/atau seng yang Puluhan Kodi tidak tahu lagi dimana rimbanya,sampai saat ini kami komite pun tidak tau kemana uang nya dan berapa jumlah nya.
Salah satu Aktivis Muratara Supriyadi,menduga ada unsur kerjasama antara penyelenggara dengan pihak sekolah untuk meraih keuntungan. "Diduga dalam kegiatan ini ada fee untuk sekolah" tegas(Tim)
