Meningkatkan Mutu Kesehatan, Mahasiswa UMM ajarkan DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang)



MenaraToday.Com - Pasuruan :

Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa yang dituntut untuk mengabdi dan berkontribusi serta mampu berkembang dan bersaing dengan negara lain demi kemajuan daerah, bangsa, dan negara.

Maka dari itu, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerjasama dengan Perangkat Desa Panditan Kecamatan Lumbang Kabupaten Pasuruan, melakukan berbagai bakti dan aksi sosial guna membantu menjaga dan berusaha memajukan sektor kesehatan ke taraf yang lebih baik.

Kegiatan tersebut merupakan bagian Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang dimulai sejak senin, (20/7) dan sudah berjalam tiga minggu di Desa setempat.

Akseptor PMM, Sofyan Hidayatulloh didampingi oleh dosen pembimbing Mohamad Irkham Mamungkas, ST.,MT menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan terobosan baru dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) kampus guna pengganti kegiatan KKN. Yang sementara ini tidak bisa dilaksanakan di masa pandemi yang bertujuan untuk mahasiswa mampu memberikan suatu manfaat kepada masyarakat sesuai dengan peraturan UMM dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat.

Diketahui bahwa, kelaziman masyrakat desa panditan ketika membeli, memakai, maupun menyimpan obat masih terjadi kekeliruan yang mungkin efek nya masih belum dirasa. Misalkan saja menyimpan obat sembarangan. Banyak obat yang semestinya disimpan sesuai dengan petunjuk agar tidak mengalami kerusakan, yang mengakibatkan timbulnya efek samping dikemudian hari. Selain itu kebiasaan membuang obat yang sudah tidak digunakan atau mencapai masa kadaluarsa secara bebas. Padahal hal tersebut berimbas kepada pencemaran tanah yang menyebabkan kesuburan tanah disekitar menjadi menurun.

Dari situlah sofyan hidayatulloh atau yang akrab disapa fyan, mempunyai inisiatif untuk memberikan edukasi DAGUSIBU. Diharapkan kedepanya masyarakat lebih memahami dan tidak bertindak sembarang dalam penggunaan obat tersebut. 

“Memang merubah kebiasaan sangatlah sulit. Namun setidaknya dengan diberikan edukasi, pikiran mereka akan sedikit bergeser bukan?”, ucap fyan. Selain itu harapan dari dosen pembimbing, Irkham mamungkas  agar masyarakat desa panditan lebih sadar dan peka akan kesehatan pribadi maupun lingkungan sekitar. “ Harapanya, setelah diadakan sosialisasi ini masyarakat disana semakin bijak dalam penggunaan obat-obatan”, tangkas Irkham (Mamat)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama