Antisipasi Terjadinya Konflik Masalah Lahan, Lembaga Adat Kecamatan Pemayung Turun Gunung

KeteranganGambar : Lembaga Adat Kecamatan Pemayungan meninjau lokasi lahan yang menjadi sengketa (Foto : Aryan Arifin)

MenaraToday.Com – Batanghari :

Salah seorang warga Desa Ture Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari Propinsi Jambi berisial AP merasa sangat terkejut disebabkan tanah sebanyak 30 Hektar lebih yang di klaim sebagai tanah pemberian orang tuanya hampir saja rata dengan tanah,

Keterangan Gambar : Bersama perangkat desa, Lembaga Adat Kecamatan Pemayungan mencari tapal batas lahan yang disengketakan (Foto : Aryan Arifin)

Usut punya usut ternyata lahan yang dia di klaim sebagai miliknya  diduga sudah dijual oleh beberapa oknum masyarakat desa tetangga beberapa tahun yang lalu kepada salah satu pengusaha perkebunan kelapa sawit.

Tidak ingin tanahnya hilang begitu saja AP pun mengadukan permasalahannya kepada Lembaga Adat Kecamatan Pemayung untuk meminta penyelesaian prihal tapal batas antara Desa Ture dengan Desa Olak Rambahan serta meminta kejelasan dari pihak pengusaha yang membeli lahan tersebut,.

Tanpa menunggu lama, Ketua Lembaga Adat Kecamatan Pemayung, Kemas Muhammad Haji Karim langsung menginstruksikan kepada para adat di Kecamatan untuk turun melakukan pengecekan tapal batas demi meredam hal-hal yang tidak diinginkan.

Setibanya di lokasi tim Adat langsung bergerak ke titik koordinat batas Desa, namun patok batas dua Desa tersebut telah hilang diduga telah tertimbun oleh kanal. Namun AP tetap bersikeras bahwa dia tidak pernah menjual lahan tesebut ke oknum pengusaha dan dia heran kenapa lahannya mau digarap.

“Saya tidak pernah menjual lahan saya kepada siapapun, kenapa bisa oknum pengusaha tersebut menyebutkan lahan milik saya sebagai miliknya dan kenapa lahan saya mau digarap” ujar AP.

Dikarenakan tim belum dapat memutuskan permasalahan tersebut, ketua tim dari Lembaga Adat Kecamatan Pemayung akan memanggil beberapa perwakilan untuk duduk bersama di Kantor Camat Pemayungan, Jumat (4/9/2020) yang akan datang.

“Sebelum permasalahan ini selesai, saya harap kedua belah pihak agar tidak memperkeruh suasana dan hendaknya saling menjaga diri” ujar Kemas Muhammad Haji Karim

Dalam peninjauan lokasi tersebut terlihat beberapa mantan Kepala Desa maupun Kepala Desa saat ini yang desanya termasuk dalam permasalahan tersebut. Selain itu juga dihadiri Bhabinkamtibmas Polsek Pemayung, Perwakilan Camat Pemayung, Tokoh Masyarakat, perwakilan dari pihak pengusaha dan awak media (Arian Arifin)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama