Pejabat Dishub Kalbar Diduga Langgar UU Keterbukaan Informasi publik

MenaraToday.Com - Pontianak :

Pasca diamankanya empat buah kapal yang beroperasi di perairan sungai Kapuas Pontianak dan sekitarnya ternyata menggunakan dokumen kapal yang yang tidak sesuai ketentuan dalam UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, seperti dokumen Surat Persetujan Berlayar (SPB), Surat Olah Gerak (SOG) dan Surat Ukur Kapal dibuat bukan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) melainkan dari instansi lain. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala kantor otoritas Pelabuhan Pontianak beberapa waktu lalu.

Terkait polemik tersebut Media ini melakukan konfirmasi kepada pihak terkait yaitu Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat senin, 16/11/20, ketika hendak melakukan konfirmasi dikantor tersebut, media ini bersama beberapa wartawan melaporkan diri kepada pihak staf kantor untuk bertemu dengan Kadis Perhubungan Kalbar Ignatius ik, namun menurut staf nya yang bernama Mulyono mengatakan,"kata Pak Sekertaris Kantor Dishub Kalbar Drs Marwan Siregar M,si, bahwa pak Kadis sudah pulang"kata Mulyono.

Sementara itu salah seorang staf yang tidak bersedia disebut kan namanya, mengatakan bahwa beliau masih didalam ruangannya karena mobil Dinas nya masih terparkir di depan kantor. 

Awak media pun berusaha menunggu di lobby kantor tersebut, tidak lama kemudian lewat seorang berperawakan tinggi besar sambil memandang sinis kepada awak media yang sedang duduk, dia menatap seperti tidak bersahabat, awak media berusaha menundukkan kepala tanda menghormati dia, namun tidak ada respon sedikitpun darinya, sesampainya dia diparkiran dia masih menatap terus kepada dua orang wartawan yang sedang berdiri didepan kantor, merasa dipandang seperti orang jahat maka salah seorang wartawan Sabirin Media Mabes Bhayangkara melambai kan tangan memanggil orang tersebut hendak menanyakan apa maksud dari perlakuannya itu," apa maksud bapak menatap kami seperti orang jahat dan kami juga sudah menundukkan kepala tanda hormat kami sama bapak tapi bapak tidak menggubriskan,"ujar Sabirin.

Orang tersebut yang ternyata sekertaris kantor Dishub Kalbar Drs Marwan Siregar M,si. Berkata dengan nada keras,"hehh wajar saya bertanya kepada kalian karena kalian orang asing disini,"kata dia dengan nada geram.sabirin sudah menjelaskan bahwa kedatangannya hendak menjumpai Kadis Perhubungan Ignatius Ik.

Menurut Sabirin, ketika melintas melewati para awak media di Lobby Marwan tidak ada bertanya sama sekali, malahan memandang wartawan dengan tatapan tidak bersahabat.

Menurut Ismail, Sang sekertaris itu hampir memukul salah seorang wartawan karena terlihat dia hendak turun dari kendaraannya dan tangannya sudah bergetar hendak melakukan pemukulan, namun hal itu tidak sempat terjadi dia segera pergi sambil berteriak dengan nada mengancam.

Setelah Insiden itu, para wartawan segera menemui Kepala Bidang Pelayaran Dishub Kalbar Hasan baso guna di minta konfirmasi nya terkait dugaan tumpang tindihnya kewenangan antara pihak KSOP kelas II pontianak dan Dishub Kalbar, namun lagi-lagi dia tidak bisa ditemui dengan alasan zoom meting dan ini sudah lima kali awak media melakukan konfirmasi kepada nya namun dia selalu sulit ditemui dan dihubungi via telpon dan Wharshhapp pun tidak bisa.

Sementara itu di tempat terpisah, seorang praktisi Hukum Kalimantan barat Zakarias SH, saat dihubungi melalui telpon seluler, mengatakan," biasa nya jika seseorang ataupun pejabat sulit ditemui untuk di konfirmasi, saya  menduga mereka banyak masalah dan kemungkinan besar khawatir ketahuan bobroknya,"kata Zakarias.

Jika para pejabat pemerintahan tidak, takut berbagj informasi ataupun terkesan menutupi bisa di kenakan dengan uandang- undang No 14 tahun 2008 Tentang keterbukaan Informasi publik,"ujar Zakarias.

" jika ada awak media sesorang pejabat wajib melayani dan menjawab pertanyaaan yang diajukan, selagi pertanyaan itu real kenapa harus takut menyampaikannya, wartawan adalah Mitra dari pemerintah sesama mitra ya hendaklah saling kerja sama dan pejabat jangan mentang-mentang berkuasa seenaknya saja berbuat arogan," tegas Zakarias. (GUN)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama