Diduga Tercoret Dari Program BPNT PKH, Arsah Menangis Histeris

MenaraToday.Com - Pandeglang : 

Arsah (31) warga Desa Citaman Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang, Banten ini tak kuasa menahan tangis pasalnya nama dirinya yang selama ini tercantum sebagai penerima program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) dicoret. 

Arsah merupakan satu dari ribuan keluarga miskin di Pandeglang, yang secara sepihak dicoret dari data penerima BPNT dan PKH dari Kementerian Sosial tersebut. Arsah mengatakan, Pencoretan nama dirinya dari penerima bantuan BPNT ini diketahui setelah ia datang ke agen penyalur bantuan, untuk mengambil jatah beras dan lauk pauk seperti bulan-bulan sebelumnya. Namun saat kartu keluarga sejahtera digesek, ternyata saldonya kosong.

"Saya sudah mengadukan ke pihak desa dan BPD serta ke pendamping, lantaran pencoretan nama saya dari penerima BPNT dan PKH tidak ada pemberitahuan. Bahkan kondisi ini membuat saya sempat kesulitan untuk makan, lantaran saya tak punya uang untuk membeli beras, mana anak-anak saya masih kecil," ungkap Arsah

Pantauan tim MenaraToday.Com dilapangan, Kondisi rumah Arsah memang sangat memprihatinkan dan sangat layak untuk jadi KPM PKH-BPNT. Arsah tinggal bertiga bersama anaknya yang masih duduk di MTS dan satu anaknya yang masih balita. 

Arsah menambahkan, selama ini biaya kehidupan sehari-harinya hanya mengandalkan penghasilan dari suaminya yang merantau ke Riau, sementara sudah beberapa bulan ini sang suami belum juga mengirimkan uang lantaran belum di gaji.

“Sejak bulan lalu, hidup saya benar-susah, suami yang kerja di riau belum juga ngirim karena sudah tiga bulan tidak di gaji karena bosnya katanya lagi ada masalah, bulan kemaren saya masih dapat bantuan BPNT dan PKH kehidupan saya agak terbantu, sekarang benar-benar susah, hutang sudah banyak bekas makan, saya harus mengadu kemana lagi agar kembali dapat beras untuk biaya makan sehari-hari, saya berharap kepada pihak desa atau dinas terkait untuk bisa membantu saya agar dapat lagi bantuan beras untuk makan karena semua orang tau kalau saya ini tidak punya apa-apa,”  cerita Arsah.

Arsah berharap, agar pihak terkait mengkroscek terlebih dahulu data-data yang akan dicoret dari penerima bantuan program Kementerian Sosial ini, agar penerima bantuan lebih tepat sasaran.

Sementara itu, Sekretaris Desa Citaman Endang mengatakan, pihaknya terus berusaha memperbaiki, bukan hanya data Arsah tapi semua yang terhapus datanya di Desa Citaman sedang diperjuangkan.

"kadang kami kerja sampai tengah malam terus bekerja berusaha agar semua warga yang terhapus dari daftar KPM yang terhapus bulan kemarin agar dapat lagi karena kasian mereka masih pada layak untuk mendapatkan lagi," ungkapnya. (Ila)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama