MenaraToday.com, KAPUAS HULU - Kepala Puskesmas (Kapus) Kecamatan Putussibau Selatan dr. Dasmiati Olfah mengatakan total keseluruhan pegawai Puskesmas Selatan berjumlah 82 pegawai.
"82 tersebut, terdiri ASN, kontrak dan magang, " kata dr.Dasmiati Olfah kepada wartawan. Kamis, (15/4) di Puskesmas Putussibau Selatan.
Dikatakan Kapus, dari 82 pegawai Puskesmas ini terbagi 20 bidan yang tersebar 14 Desa dan 2 Kelurahan yang ada di Kecamatan Putussibau Selatan.
"20 Bidan stanby di Polindes (Pondok Bersalin Desa) kemudian 9 Bidan lagi stanby di Postu (Puskesmas Pembantu) jadi total keseluruhan 29 bidan. "jelas dr. Olfah.
Dijelaskan dr.Olfah, untuk pengawasan bidan desa pihaknya dibantu oleh bidan koordinator Puskesmas Putussibau Selatan.
"Semua Desa maupun Kelurahan yang ada dibawah naungan Puskesmas Putussibau Selatan terisi tenaga kesehatan, baik itu diperhuluan Sungai Kapuas, "tegasnya.
Sementara itu, bidan koordinator Puskesmas Putussibau Selatan Kristiana Srimulyani, S.Tr.Keb mengatakan untuk saat ini pihaknya mendata di tahun 2021 per bulan maret 88 ibu hamil (bumil) yang dalam pemantauan.
"Total tahun 2021 per Maret total orang tercatat ada 88 bumil, yang ada dalam pemantauan Puskesmas Putussibau Selatan, "ujar Bidan Kordinator
Dikatakan Kristiana, untuk bidan semua tersebar misalnya di Kelurahan Kedamin Hulu ada 4 bidan, Kelurahan Kedamin Hilir 2 bidan untuk Kedamin Darat 2 orang, Desa Jaras 1 orang Bidan dan Sungai Uluk 1 Bidan.
"Semua Desa maupun Kelurahan di bawah pemantauan Puskesmas Putussibau Selatan terisi oleh bidan desa, minimal satu bidan, "tuturnya
Dijelaskan Bidan Kordinator, untuk bidan - bidan desa ini selalu memantau ibu - ibu hamil yang ada di desa wilayah kerja.
"Misalnya, para bidan ini melaksanakan kelas ibu hamil, kegiatan ini para bidan melakukan pemeriksaan terhadap ibu hamil,bayi yang dalam kandungan ,dan kesehatan suami melalui alat laboratorium sederhana, "jelas Kristiana
Lanjut Dia, pemeriksaan kesehatan yang dilakukan para bidan desa ini meliputi, penyakit menular seksual seperti, HIV, Sifilis, dan pemeriksaan hemoglobin dan penyakit kuning.
"Pemeriksaan kesehatan ini rutin (medical check up) dilakukan sebulan sekali, serta pemantauan ibu hamil dengan resiko yang tinggi, "bebernya.
Menurut Kristiana, kegiatan ini perlu adanya keterlibatan dan dukungan dari pihak keluarga, dalam hal ini kepala keluarga atau suami.
"Selama ini, kita terkendala dukungan dari pada kehadiran dari kepala keluarga yang tidak bisa hadir dan mendampingi bumil dalam pengecekan kesehatan dikarenakan faktor kesibukan dalam bekerja.
Diungkapkan Kristiana, kegiatan ini bertujuan mengurangi resiko tinggi dalam proses kelahiran antara ibu dan bayi.
"Untuk resiko tinggi proses melahirkan (angka kematian) ibu dan bayi wilayah Kecamatan Putussibau Selatan nihil, "ungkap Kristiana Bidan Kordinator Puskesmas Putussibau Selatan. (Bayu)


