MenaraToday.Com - Tebing Tinggi :
Untuk mengantisipasi dan menekan penularan Covid 19 yang terjadi saat ini, Masyarakat yang akan berobat atau opname (rawat inap) di Rumah Sakit (RS), seyogyanya harus melakukan test SWAB PCR terlebih dahulu, guna untuk mengetahui apakah Pasien tersebut terpapar Virus Covid 19 atau tidak.
Namun Masyarakat juga harus lebih jeli terkait Diagnosa yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit, seandainya ada Masyarakat awam yang kurang mengetahui sebaiknya jangan ragu untuk mempertanyakan lebih detail dan terperinci kepada pihak yang berkompeten terkait diagnosa tersebut.
Begitu juga sebaliknya, pihak Rumah Sakit diharapkan mampu memberikan pelayanan secara Maksimal dan Profesional kepada Masyarakat, supaya Masyarakat mendapatkan informasi yang sejelas-jelasnya dengan memberikan bukti-bukti baik secara lisan dan tulisan sesuai prosedur admistrasi terkait Diagnosa yang diberikan, sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran, rasa curiga ataupun asumsi yang berbeda ditengah Masyarakat.
Seperti halnya di RS Sri Pamela Kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Diduga Petugas di RS Sri Pamela tersebut tidak teliti bahkan terkesan asal asalan.
Sebab, RS Sri Pamela ini memberikan keterangan atau memvonis seorang Pasien Positif Covid 19 yang berinisial RL, Warga Desa Bakaran Batu, Kecamataan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) disinyalir hanya dengan lisan semata, tanpa memberikan surat keterangan hasil Swab PCR terhadap Pasien berinisial RL tersebut.
Adanya keterangan dari pihak RS Sri Pamela yang diduga hanya memberitau secara lisan tanpa disertai keterangan hasil Swab PCR ini, menimbulkan tanda tanya dan kepanikan tersendiri bagi Keluarga Pasien.
Seperti diberitakan sebelumnya oleh media ini, Murni Marbun selaku keluarga pasien kepada awak media di kediamannya beberapa hari lalu mengungkapkan kejadian yang meraka alami.
"Awalnya RL masuk ke Rumah Sakit Sri Pamela pada Tanggal 1 Juli 2021 yang lalu. Pada awal masuk, kemudian pihak RS Sri Pamela melakukan Rapit Test PCR terhadap Pasien dengan hasil Negatif, setelah dilakukan Rapit Test, Pasien RL di rawat di ruangan Cemara untuk dilakukan transisi, selanjutnya pihak RS Sri Pamela melakukan Swab PCR yang ke 2 dan menyatakan bahwa RL Positif Covid 19, dan langsung dipindahkan ke ruang Tusam (Ruang Isolasi), dimana ruangan ini khusus untuk Pasien Covid 19" Ungkap Murni Marbun.
Namun hingga 6 Hari, dan sampai pulang ke Rumah ada Tanggal 7 Juli 2021, hasil Swab PCR yang menyatakan Pasien RL Positif Covid 19 tidak diterima keluarga dari RS Sri Pamela.
"Katanya Dokter yang di Rumah Sakit, Mamak kami ini Positif Covid 19, Tapi kok gak ada pihak RS Sri Pamela memberikan Surat keterangan bahwa Mamak kami ini Positif Covid 19..?, Aneh kali, sampai kami pulang pun gak ada kami dikasih, cuma rekam medik aja didalam amplop yang dikasih. Saya juga mendatangi RS Sri Pamela pada Tanggal 27 Juli 2021 untuk memintanya, namun pihak RS Sri Pamela juga tidak memberikan surat keterangan nya" Ucap Murni Marbun terlihat kecewa.
Dengan kejadian ini, Diharapkan kepada Masyarakat yang hendak berobat ke RS Sri Pamela harus jeli dan berhati hati.
Menanggapi hal itu, Kabid Pelayanan RS Sri Pamela Tebing Tinggi, dr Reni, saat di konfirmasi MenaraToday.Com bersama beberapa Wartawan Media Online di RS Sri Pamela, pada Sabtu (31/7/2021) lalu, menjelaskan bahwa pasien tersebut dirawat di ruang Tusam, dimana ruang Tusam adalah ruangan khusus Pasien yang Positif Covid 19, Namun dr Reni juga menyangkal kalau pihak RS Sri Pamela tidak memberikan Surat keterangan hasil Positif Covid 19 terhadap pasiennya.
"Itu kami satukan dengan hasil resumen medis, inilah yang berisi keluhan dia (pasien), dari awal pemeriksaan fisiknya, terapinya itu diberikan pasien didalam amplop pak, kalau tercecer atau hilang kami tidak tau lah pak. Jadi kami pastikan sudah kami berikan ke pasien pak, namun kalau pasien ingin mengambil nya lagi, sama kami ada pertinggalnya pak" Katanya.
Terpisah, Kamis (5/8/21) saat MenaraToday.Com mencoba konfirmasi kepada Roni selaku Humas RS Sri Pamela melalui sambungan telepon, tetapi belum dapat dihubungi, dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp (WA) belum dibalas.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari Roni, selaku Humas di RS Sri Pamela.(Irlan)