Dongkrak Wisatawan, Badan Pengelola Geopark Ujung Kulon Targetkan Pemasangan 14 Panel Interpretasi Selesai Minggu Ini

Panel Intrepretasi Geosite Curug Ciajeung Kembar Didesa Cinoyong, Carita.


MENARATODAY.COM-Pemerintah kabupaten sudah menyiapkan sejumlah penataan terkait pengembangan pariwisata Geopark Nasional Ujung Kulon.

 "Ini sebagai upaya kami supaya masuk menjadi Geopark Unesco Global," kata Sekretaris Badan Pengelola Geopark Ujung Kulon Rosi Sukmawati. Kamis (13/11/21).

Rosi mengatakan, untuk menjadi destinasi wisata tersebut, Pemda pandeglang dan pemerintah provinsi banten sudah menyiapkan beberapa geosite di 8 kecamatan sebagai penunjang geopark atau taman alam tersebut. 

"Salah satunya Kecamatan Sumur, Status geopark tersebut sepertinya bisa terpatri di daerah itu, Lantaran ada beberapa item yang sudah ada,  Seperti biodiversity atau keanekaragaman hayati yang ada di Ujung Kulon, kemudian adanya  bebatuan saat terjadi gempa, serta keberadaan budaya dan  lainnya, inilah pesona yang coba diangkat," tuturnya.

Lanjut Rosi, Program Geopark diusulkan menjadi Geopark Nasional sejak 2018, namun Karena terbitnya Perpres no.9 tahun 2019 tentang Taman BuMi/Geopark, maka pengusulan tersebut menyesuaikan peraturan yg terbaru. Dan menunggu penetapan Peraturan Menteri ESDM tentang Penetapan Geopark Nasional yang hingga saat ini belum terbit.

"30 geosite (geodiversity dan biodeversity) yang diusulkan merupakan hasil kajian Tim Geolog UNPAD tahun 2019 ke Badan Geologi kementerian ESDM setelah dilakukan verifikasi lapangan, akhirnya ditetapkan 14 geosite sebagai Warisan Geologi Pandeglang yg saat ini sedang dilakukan pemasangan Panel Interpretasi nya," jelasnya.

Rosi menambahkan, Geopark Ujung Kulon ini memiliki 30 geosite yang tersebar di 8 kecamatan, mulai dari Kecamatan Carita, Labuan, Pagelaran, Cikedal, Panimbang, Sukaresmi, Cigeulis, Sumur, dan baru 14 geosite yang saat ini dalam proses pemasangan panel enterpretasi, sementara sisanya menyusul.

"dari 30 geosite sudah berhasil dikumpulkan datanya dan baru 14 geosite yang saat ini panel interpretasi nya tengah dalam proses pemasangan," ungkapnya. 

Perlu diketahui 14 geosite tersebut adalah piroklastik curug putri, bongkah batu gamping stunami 1884 didesa sukarame kecamatan carita, curug ciajeng kembar desa cinoyong kecamatan carita, batu lava karangsari, karang copong, tanjung layar, sanghyang sirah dikawasan TNUK kecamatan sumur, mata air panas cibiuk didesa tamanjaya kecamatan sumur, lava curug dengdeng didesa mangkualam kecamatan cimanggu, endapan tsunami pantai cipenyu dan batu hideung didesa tanjungjaya kecamatan panimbang, goa lalay dan batugamping kuarter didesa banyu asih  kecamatan cigeulis, curug sawer didesa cigeulis kecamatan cigeulis.

"Pemasangan panel tersebut mulai dilakukan pada sabtu kemarin (09/10/21), dan sekarang kami tengah memasang panel dilokasi lainnya," tuturnya. 

Dikatakan Rosi, pihaknya akan bersinergi dan simultan dengan OPD termasuk dengan para Kepala Desa yang ada di 8 kecamatan tadi, agar turut bersinergi juga dalam hal infrastruktur jalan pedesaan menuju spot-spot tadi.

"Bersinergi dengan OPD dan juga para kepala desa, karena untuk perbaikan jalan pedesaan itu ada di dana desa, hal itu guna mendorong percepatan terwujudnya Geopark Ujung Kulon menjadi Geopark Nasional," tambahnya

Rosi berharap,  semoga terwujudnya penetapan Geopark Ujung Kulon yang direncakan akan ditetapkan ditahun 2021 ini, mampu mendongkrak angka kunjungan wisata dikabupaten pandeglang. 

"Mari jaga dan rawat geosite yang ada disekitar kita dengan baik, dan semoga dengan sudah dipasangnya panel-panel enterpretasi ini masyarakat menjadi kreatif dan jeli dalam menangkap peluang," tutupnya. (ila).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama