MenaraToday.Com - Pandeglang :
Warga Desa Sindanglaut, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, mengaku kecewa. Pasalnya bantuan langsung tunai (BLT) dana desa (DD) yang dicairkan pada 5 Juni lalu diduga dipotong oknum perangkat desa (Prades) setempat. Tak tanggung-tanggung dari nilai nominal Rp900 ribu, keluarga penerima manfaat (KPM) hanya menerima Rp500 ribu dengan dalih tidak terdaftar.
Salah seorang warga yang enggan disebut namanya mengaku, seharusnya dana BLT DD yang diterimanya sejumlah Rp900 ribu, namun faktanya hanya mendapat Rp500 ribu.
"Dipotong Rp400 ribu, sama orang desa alasannya saya tidak terdaftar sebagai penerima," katanya.
Ia menyebut, alasan dirinya hanya menerima Rp500 ribu karena sisa uangnya digunakan untuk membantu warga lain yang membutuhkan.
"Dalihnya untuk dibagikan ke warga yang tidak dapat bantuan," ucapnya.
Menyikapi hal ini, Doris alias Peci Merah, tokoh pergerakan pandeglang yang biasa di sapa si Peci Merah menyebut, dalih apapun itu tidak di benarkan pihak desa melakukan pemotongan BLT DD atas warga.
“Yang namanya bantuan itu di potong atau dibagikan ke yang tidak tercantum di data sebagai penerima manfaat, kalau itu terjadi? bagai mana dengan sistem pelaporan nya? berarti ini terjadi manipulatif laporannya dan seharus nya pembagian dana BLT tersebut dibagikan di kantor desa, bukan door to door,” ujarnya.
Yang jadi persoalan, menurutnya, Kenapa pendamping desa nya membiarkan permasalah ini sampai terjadi.
“Apakah pendamping nya tidak tahu dengan aturan-aturan? atau pura pura tidak tahu? dan kalau di lihat dari faktor ekonomi, serta faktor usia, memang warga ini wajib mendapatkan bantuan dari pemerintah, dan harus didaftarkan sebagai KPM,” tegasnya.
Sementara itu ketika dikonfirmasi, Iyang, Pjs Kepala Desa (Kades) Sindanglaut, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang menyampaikan, pihaknya akan segera memanggil yang bersangkutan.
"Ya nanti saya hubungi lagi, lantaran nanti malam saya panggil. Tunggu aja info dari sy setelah memanggil," jawabnya singkat. (ILA)