Pemkab Pandeglang Klaim Angka Kesembuhan Penyintas Covid-19 Capai 98%


MENARATODAY.COM-Pemerintah kabupaten pandeglang bangun komitmen bersama stakeholder untuk meningkatkan capaian vaksinasi covid-19 melalui tim Satuan Tugas (Satgas) Covid 19 Percepat Capaian Vaksinasi.

Saat ini capaian vaksinasi di Pandeglang baru mencapai 26,47%, agar diakhir tahun mencapai 50% maka gebyar Vaksinasi akan dilaksanakan setiap hari di 35 Kecamatan hingga puncaknya pada 10 November 2021.

"Kami Satgas Covid Kabupaten sengaja mengumpulkan semua komponen baik binwil, camat, kepala puskesmas untuk bangun komitmen bersama karena hasil keputusan pusat pandeglang capaian vaksinasinya terbilang rendah," demikian dikatakan Ramadani ketua tim satgas covid 19 Kabupaten. Kamis (28/10/21).

Ramadani mengatakan, untuk mencapai 1% butuh 9.820 yang divaksin, jika 35 Kecamatan melakukan sasaran vaksinasi 2.500, maka dalam satu hari bisa bertambah 8,9%.

"dari 4 indikator yang masuk kedalam intruksi mendagri terkait PPKM, tiga indikator capaiannya sudah bagus. Namun, capaian vaksinasi terhitung masih rendah," terangnya.

Kata Ramadani, angka keterpaparan hanya 0,8 %, jika merunut pada keterangan WHO maka sudah cukup baik, sementara angka kesembuhan berdasarkan data mencapai 95%, hal itu terhitung 01 Oktober di RSUD berkah kosong tidak ada lagi pasien covid yang ditangani, dan per 01 september di wisma PKPRI pun tidak ada lagi yang melakukan isolasi.

"Capaian vaksinasi inilah yang membuat Pandeglang tidak bisa masuk ke level 2, untuk itu kami membuat strategi khusus agar capaian vaksinasi meningkat," ujarnya.

Menurutnya, capaian vaksinasi covid-19 ini sangat penting karena sudah menjadi strategi nasional dalam penurunan angka covid 19. 

"Semua menyepakati itu, bahkan dalam inpres menekankan seluruh Kepala Daerah harus melakukan percepatan vaksinasi," imbuhnya. (ila)


Masih kata Ramadani, kekhawatiran akan terjadi jika Pandeglang tidak dapat turun ke level 2. Sebab, hal itu akan mempengaruhi kepada pemberlakuan PPKM sehingga semua aktifitas jelas akan dibatasi.


 "tentu akan kerepotan bagi para pengusaha karena mobilitasnya menjadi sempit," tutup Ramadani. (ila)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama