Pekerja Tak Digaji oleh Pihak Ketiga Selama 2 Bulan, Diduga Jadi Penyebab Melubernya Sampah di Pasar Labuan


MENARATODAY.COM, Labuan-Setelah ramai diberitakan, akhirnya tumpukan sampah dipasar Labuan diangkut oleh pihak kecamatan labuan, dengan menggunakan unit kendaraan milik dinas lingkungan hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang. Rabu 23 Maret 2022.

Camat Labuan Ace Jarnuzi mengatakan, diangkutnya sampah yang menggunung dipasar labuan ini dikarenakan sudah banyaknya keluhan dari warga dan menimbulkan bau menyengat.

"Jadi jika sampah ini tidak segera diangkut, khawatir akan menimbulkan penyakit dan juga ketidak nyamanan dari pengendara, pedagang dan juga warga yang hendak berbelanja," tuturnya.

Ace mengatakan, pengangkutan sampah dilakukan sejak pagi tadi  meski labuan tengah diguyur hujan, proses pengangkutan terus berjalan. 

"Dari tadi pagi Alhamdulillah sampah mulai diangkut, walau cuaca hujan tapi tidak menurunkan semangat, mudah-mudahan sore ini cuaca terang, kasihan petugas di lapangan. hari ini bisa beres klw cuaca terang," ucapnya.

Hanya saja, kata Ace, pihaknya merasa kebingungan karena jika sampah harus dibuang buang ke bangkonol, jarak tempuh Labuan-Bangkonol sangat jauh.

"Tidak bisa buang ke TPSA Bojongcanar juga karena di tutup oleh warga akibat TPT nya jebol," tambahnya. 

Masih kata Ace, dalam proses pengangkutan sampah ini, tidak ada keterlibatan dari pihak swasta (pengelola sampah) yakni PT Setia Panca Karya, karena mereka tidak memiliki armada untuk mengangkut sampah.

"Menurut info dari koordinator lapangan pihak ketiga, pekerja harian lepas blm gajian selama 2 bulan oleh bosnya, makanya yang mengangkut hari ini dari DLH, tidak ada keterlibatan dari pihak pengelola sampah (PT Setia Panca Karya) karena mereka gak punya kendaraan untuk mengangkut," bebernya.

Menurut Ace, pihak DLH harus segera mengevaluasi kerjasama dengan pihak ketiga ini, dan harus dikelola kembali oleh LH seperti dulu.

"Dipihak ketigakan Tujuannya untuk menyelesaikan masalah ini  justru menimbulkan masalah baru, kalau dulu sampah numpuk cuman hari sabtu-minggu, karena petugas libur, seninnya beres rapi lagi, ketika di swastakan malah acak-acakan, wargamah tahunya Camat aja," ungkapnya dengan nada kesal. 

Ace menambahkan, penanganan sampah itu harus secara bersama-sama, secara konprehensif, selain itu pemerintah kabupaten juga mewajibkan tiap Desa ada TPS. 

"Harus punya kendaraan roda tiga pengangkut sampah, dan sampah-sampah tersebut dikelola dengan cara dipilah organik dan non organik, tidak hanya itu kesadaran warga juga untuk tidak buang sampah sembarangan ke kali dan ke Pasar, karena itu bukan tempat buang sampah," jelasnya. 

Lanjut Ace, pihak ketiga juga harus komitmen, sampah dikelola dengn baik biar jadi berkah, bukan malah sebaliknya jadi sumber penyakit, dan tidak indah di pandang mata.

Sebelumnya diberitakan, pengendara dan pedagang mengeluhkan melubernya sampah dipasar Labuan hingga menghabiskan separuh jalan raya. 

Kondisi ini terjadi akibat tidak diangkutnya sampah selama satu minggu lebih. Padahal, Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang sudah men-swastanisasikan pengelolaan sampah tersebut kepada PT Setia Panca Karya. 

Sementara itu, Arif selaku pengelola sampah dari PT Setia Panca Karya  berkali-kali dihubungi tak juga memberikan klarifikasi. (la)***

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama