Sadar Rawan Bencana, Dinsos Pandeglang Dirikan 10 Lumbung Sosial di 9 Kecamatan



Pandeglang, MENARATODAY.COM-Kawasan Pantai Selatan Pulau Jawa menjadi salah satu yang menjadi perhatian Kementrian Sosial (Kemensos) RI karena merujuk pada prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Cuaca ekstrem dan curah hujan yang tinggi di Indonesia berpotensi menimbulkan bencana alam di sejumlah daerah, menimbulkan kerugian materi, dan korban jiwa.

Bencana tidak hanya berpotensi menimbulkan banjir bandang, longsor, cuaca ekstrem, atau kekeringan. Namun juga bencana lain seperti erupsi atau letusan gunung berapi, sunami, gempa, keretakan tanah sebagaimana terjadi di Lebak dan Banjir seperti yang sering terjadi di Kabupaten Pandeglang, Banten. 

Lumbung sosial atau "buffer stock" menjadi salah satu kebijakan umum Mentri Sosial (Mensos) dalam membantu kelangsungan hidup masyarakat yang terkena dampak bencana.

Guna mempercepat distribusi bantuan darurat bagi korban, apabila terjadi bencana alam, Kementerian Sosial RI melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pandeglang pun membentuk sepuluh lumbung sosial di Sembilan Kecamatan rawan bencana di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

"Pemerintah Kabupaten Pandeglang mengapresiasi upaya Kementerian Sosial yang telah membentuk sepuluh lumbung sosial di sembilan kecamatan yang memang rawan bencana alam, hal itu untuk membantu percepatan distribusi bantuan bagi warga apabila terjadi bencana alam," demikian dikatakan Nuriah, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Pandeglang. Selasa  (05/04/2022).

Nuriah menuturkan, sasaran kegiatan Lumbung Sosial adalah masyarakat di daerah-daerah rawan bencana di Kabupaten Pandeglang, dengan titik Lumbung Sosial di  Kecamatan Sumur sebanyak dua lumbung, Kecamatan Panimbang, Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Labuan, Kecamatan Carita, Kecamatan Cikeusik, Kecamatan Sukaresmi dan Kecamatan Cigeulis masing-masing satu Lumbung.

"Lumbung-Lumbung Sosial tersebut untuk sementara kami tempatkan di Kantor Kecamatan dan Bumbes di Desa yang dinilai merupakan wilayah strategis dalam mensuplai bantuan bagi daerah rawan bencana, dan untuk Kecamatan lain yang terdekat bisa mengambil apa yang dibutuhkan jika terjadi bencana ke Lumbung terdekat yang sudah didirikan tersebut," jelasnya.

Lumbung Sosial yang dibentuk Kementerian Sosial, kata Nuriah, bertujuan agar penanganan bencana dapat dilakukan sesegera mungkin dengan langkah cepat, tepat dan terkoordinir sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam penanggulangan bencana korban bencana alam di Kabupaten Pandeglang.

"Bantuan Lumbung Sosial ini sederhana, kami serahkan kepada pengelola tiap kecamatan agar bisa dikelola dengan sebaik-baiknya, agar jika terjadi bencana warga yang terdampak tidak lagi harus menunggu bantuan dari Kabupaten datang atau menjemput kesini, mengingat jarak yang cukup memakan waktu, kan kasian mereka," kata Nuriah.

Nuriah menambahkan, kedepan Dinsos kembali akan mendirikan dua Lumbung Sosial, dan itu sudah masuk dalam pengajuan Pemerintah Kabupaten.

"Bu menteri sih maunya disetiap Kecamatan ada, tapi kan kita juga terbentur anggaran, satu lumbung saja anggarannya Rp185 juta lho, bayangkan kalau disemua Kecamatan harus ada, berapa anggaran yang harus disiapkan?," ujarnya. 

Nuriah meminta, agar para Camat bisa mengingatkan masyarakat bahwa bantuan yang diberikan ini hanya untuk korban bencana alam.

Namun, apabila tidak ada bencana, maka bantuan berupa makanan yang memiliki tanggal kedaluwarsa bisa digunakan untuk membantu korban bencana sosial, dan bisa diberikan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

"Jenis bantuan logistik penanggulangan bencana yang disediakan dalam Lumbung Sosial berupa bahan makanan, bahan Pangan, sandang, bantuan keperluan keluarga, bantuan peralatan evakuasi, bantuan perlengkapan pengungsian, obat-obatan, air mineral, perangkat instalasi listrik, bahan bakar minyak, alat masak lengkap, perangkat instalasi air, matras, tenda besar untuk dapur umur, dan bantuan logistik lainnya," jelasnya. 

"Dan Kepada para Camat, mohon dijaga dan diinformasikan terkait keberadaan Lumbung sosial ini kepada warganya, untuk bantuan berupa makanan jika tak terjadi bencana alam, bisa disalurkan kepada masyarakat yang terdampak bencana sosial seperti akibat covid gak bisa usaha karena harus isolasi, penyandang disabilitas, atau ada keluarga yang kesulitan hingga tidak bisa makan, dan lain sebagainya, kasih kan saja bisa melalui Kepala Desa masing-masing untuk pengajuannya," tutupnya. ***

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama