Pandeglang, MENARATODAY.COM-Dahului mobil ambulance yang tengah membawa pasien usus buntu, mobil iringan yang diduga mengawal Bupati Pandeglang ramai tuai kecaman dimedia sosial (medsos) Facebook.
Hal itu terlihat dari postingan rekaman video yang diunggah oleh akun Fesbuk Banten News (Fbn) pada Kamis 19 Mei 2022.
Ketua relawan Fbn, Lulu Jamaludin dalam keterangannya mengatakan, kejadiannya jam 15.00 wib, dijalan raya Saketi-Labuan.
Lulu menuturkan, kronologis kejadian berawal saat mobil ambulance dalam perjalanan untuk pulang pasca kontrol pasien dari RSUD Banten, tiba-tiba ada iringan mobil Bupati Pandeglang, tepat nya dijalan raya labuan sebelum sodong pintu mobil patwal dan iring-iringan Bupati mendahului mobil ambulance.
"Bahkan mobil pol PP nya sempet menyenggol ambulance yang kami bawa, memang pada saat itu serine ambulance mati hanya menggunakan lampu rotator, tapi perlu diketahui ambulance membawa pasien kontrol pasca operasi usus buntu," ungkap Lulu. Jumat (19/05/2022).
Sontak postingan tersebut tua berbagai komentar dan kecaman di medsos.
"Sudah motong sambil nyenggol malah molototan eta nu dijero mobil pol pepe (sudah motong sambil nyenggol malah melototin yang didalam mobil Pol PP)," tulia akun Fb Fajar Pratama.
"Bu Irna Narulita Dimyati eta bawahan ngerakeun jasa. Boro ngabantu nu aya ngabhayakeun. Pegawai Pemkab Pandeglang krisis Kemanusiaan (Bu Irna bawahannya sangat memalukan, jangankan membantu yang ada membahayakan, pegawai Pemkab Pandeglang krisis kemanusian)," komentar akun FB Abdul Rosid.
"Hiii yaaaaaa di dalam daerah aja di kawal iring iringan . Kaye apa aja," tulis akun Fb Iman Posko.
"Alabatan presiden amat nyah, coba cek YouTube.. Jokowi geh Aya ambulan mah mere jalan, ieu mah malah nyalip.. hihuh dak. (Melebihi Presiden, coba cek Youtube..Jokowi juga kasih kalan, ini malah nyalip)," ungkap komentar akun Fahrurodji Alul.
Disisi lain ada juga yang berkomentar perihal keabsahan mobil ambulance yang dibawa tim relawan Fbn tersebut.
"Kalo lihat vedeonya sih itu Ambulance berkecepatan rendah tanpa sirine yg memotong iring2an org lain pdhl bkn membawa pasien kritis. jika membawa pasien rujukan yg kritis pasti kecepatan tinggi & iring2an itu ga bakalan sanggung untuk mendahuluinya. jujur aja pdhl sopir ambulancenya kalo mau gabung rangkaian. Perlu dicek jg kelengkapan surat ambulancenya, jngn2 ambulance bodong alias ga resmi sprti di puncak. Sirine rusak menjadi alasan pembenaran si driver ambulance, mbl ga siap jln bw pasien knp dipakai?," unggah komentar dari akun Fb Aaluv Vthree. ***