Antipasi Abrasi Di Wilayah Nipah Panjang, Ini Yang Dilakukan Penggiat Lingkungan Tanjung Jabung Timur

MenaraToday.Com - Tanjab Timur : 

Komunitas Mangrove (Mangrove Community) mulai melakukan kegiatan Pembibitan Mangrove. Hal tersebut disampaikan oleh Arie Suriyanto selaku Penggiat dan Pemerhati Lingkungan Hidup Kabupaten Tanjung Jabung Timur Jambi, ketika ditemui oleh wartawan Media Menaratoday.com. di kediaman nya. Sabtu (16/07/22)

Arie, sapaan akrabnya menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kondisi lingkungan di wilayah Pesisir, terutama di wilayah Nipah Panjang dan sekitarnya yang terus mengalami abrasi akibat terjadinya gelombang pasang laut.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Yayasan Gajah Sumatera yang berpusat di Medan Sumatera Utara. Di tambahkan oleh Arie, sebagai Penggiat dan Pemerhati Lingkungan Hidup, tentunya sangat mengapresiasi program Yayasan tersebut dalam memberikan perhatian terhadap kondisi abrasi di wilayah Pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan salah satunya di wilayah Pesisir Pantai Nipah Panjang dan sekitarnya. Apalagi persoalan abrasi di Tanjab Timur sudah sangat memprihatinkan, ada beberapa contoh ancaman abrasi, Desa Air Hitam Laut, Pantai Cemara dan Desa Labuan Pering, sehingga banyak lahan-lahan yang bernilai ekonomis harus terbuang kelaut secara cuma-cuma.

Selain itu Arie menjelaskan bahwa fokus kegiatan rehabilitasi nantinya akan di lakukan di luar Kawasan Konservasi Cagar Alam Pantai Timur Jambi.

Arie yang sudah malang melintang di bidang Lingkungan Hidup dan Pariwisata telah memiliki pengalaman dalam melakukan kegiatan rehabilitasi pantai di sejumlah daerah dan salah satunya di wilayah pesisir Kabupaten Serang Banten.

Oleh sebab itu untuk merealisasikan kegiatan tersebut, tentunya telah dilakukan berbagai tahapan diantaranya survey lokasi bersama tim dari Yayasan Gajah Sumatera (YAGASU). Dari hasil survey tersebut di sepakati titik yang akan di rehabilitasi yaitu wilayah pantai Pulau Burung mengarah ke wilayah Tanjung Tengkorak dengan luas kegiatan mencapai 10 hektar dengan jumlah bibit sebanyak 25.000 batang, artinya untuk setiap hektar di persiapkan bibit sebanyak 2.500 batang.

Selanjutnya Arie menuturkan bahwa ketebalan dari bibir Pantai menuju laut hanya mencapai 40 meter sebagai bentuk antisipasi tekanan gelombang, pada saat terjadinya pasang surut. Selain itu jarak tanam yang akan dilakukan tentunya menggunakan pola rumpun berjarak, yaitu satu lubang untuk 4 batang bibit dengan jarak 4 meter, sehingga untuk ketebalan 40 meter membutuhkan 10 baris mengarah kelaut dan pola ini tentunya sangat efektif dan tingkat kegagalannya sangat minim di banding dengan pola yang selama ini dilakukan yaitu 1 lubang satu bibit. 

Menyangkut bibit yang akan ditanam pada lokasi tersebut, tentunya akan di lihat dari dominasi species yang tumbuh di wilayah tersebut. Hasil survey tersebut, bahwa untuk wilayah bibir pantai Pulau Burung, jenis di dominasi oleh Pedada (Kapikuta, Sp). Sedangkan untuk kearah Tanjung Tengkorak akan di tanam jenis Rezerphora Sp.

Sebagai koordinator kegiatan, menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Gajah Sumatera (YAGASU) yang telah menggandeng Komunitas Mangrove sebagai pelaksana kegiatan di lapangan dan sangat mengapresiasi dan harus di dukung penuh dalam menyelamatkan kelangsungan ekosistem yang ada di wilayah Pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur, khususnya di wilayah Pesisir Pantai Nipah Panjang dan sekitarnya.

Menyangkut besaran anggaran kegiatan tersebut, dimana mulai dari proses penyemaian bibit, memasukkan bibit ke Polibag sampai mobilisasi dan transportasi ke lokasi penanaman sebesar Rp 1.000/Polibag yang akan memakan waktu selama 3 bulan. Setelah 3 bulan pembibitan karena sudah layak untuk ditanam, maka kegiatan selanjutnya adalah penanaman dengan anggaran Rp 1.000/batang termasuk pembuatan Ajir dari bambu dengan ukuran 5 cm x 75 cm.

Kegiatan Pembibitan dan Penanaman tentunya kelompok masyarakat yang benar-benar memiliki komitmen dan kepedulian serta memiliki kepedulian untuk ikut dalam penyelamatan lingkungan di wilayah pesisir Nipah Panjang dan sekitarnya. Kita ingin menunjukkan kepada semua pihak, bahwa kemunitas ini benar-benar mendukung program rehabilitasi pada lahan kritis. Semoga dengan adanya keterlibatan orang-orang yang punya kepedulian diharapkan mampu melahirkan kelompok masyarakat peduli lingkungan di wilayah pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur, khususnya wilayah Nipah Panjang, terutama menjaga kelangsungan ekosistem yang akan kita wariskan bagi anak cucu kita kedepannya.( Jai)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama