Desa Sindanglaut, Dari Kawasan Kumuh Mulai Berbenah

MenaraToday.Com - Pandeglang :  

Siang itu, matahari tertutup mendung ketika sebuah papan proyek berdiri tegak di pinggir jalan Desa Sindanglaut, Kecamatan Carita. Warga yang lalu-lalang sempat berhenti sejenak, membaca deretan angka dan tulisan di papan itu. Angka miliaran rupiah terpampang jelas, menyiratkan janji perubahan bagi desa mereka.

Selama ini, Sindanglaut seringkali identik dengan permukiman yang sempit, jalan becek kala hujan, serta drainase yang tak memadai. 

Bagi warga, kondisi itu sudah menjadi bagian dari keseharian. Namun, rasa pasrah perlahan berganti menjadi harapan ketika pemerintah Provinsi Banten mengumumkan program Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Paket 2.

“Kalau hujan, air sering menggenang. Kadang kami harus gotong-royong membersihkan saluran supaya tidak makin parah. Semoga nanti setelah dibenahi, lingkungan jadi lebih baik,” tutur Sinta (45), seorang ibu rumah tangga yang rumahnya dekat lokasi proyek.

Proyek yang bernilai hampir Rp. 3 miliar ini akan dikerjakan selama 90 hari kalender, oleh CV. Tridaya dengan pengawasan konsultan PT. Fajar Harmony Megah. 

"Pekerjaan resmi dimulai sejak kontrak ditandatangani pada 20 Agustus 2025, dengan sumber dana dari APBD Provinsi Banten," kata Konsultan PT. Fajar Harmony Megah, Sandi Wijaya Silalahi, ST. 

Ia menjelaskan, dalam paket pengerjaan ini terdapat enam item pembangunan yakni jalan beton, MCK, jalan paving blok, drainase dan gapura, yang harus diselesaikan selambat-lambatnya 90 hari kalender yang pendanaannya berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi Banten tahun 2025.

"Dengan anggaran Rp2,931, 629, 909-, ini ada enam paket pekerjaan yang harus diselesaikan diantaranya drainase, jalan paving blok di kampung cilongok sepanjang 171 m², jalan beton 250 meter x 4 meter, MCK sebanyak 5 kamar, balai warga, dan Gapura ini merupakan program dari Perkim Pemerintah Provinsi Banten," ungkapnya. 

Namun lebih dari sekadar pembangunan fisik, proyek ini memberi isyarat penting: perhatian pemerintah akhirnya menyentuh warga desa yang selama ini kerap terpinggirkan. Tulisan di bagian bawah papan proyek berbunyi tegas: “Pekerjaan ini dibiayai oleh pajak yang Anda bayar.”

Bagi warga Sindanglaut, kalimat itu menghadirkan rasa memiliki. Bahwa uang yang mereka setorkan lewat pajak kembali hadir dalam bentuk jalan yang layak, lingkungan lebih sehat, dan harapan bagi anak-anak mereka tumbuh di tempat yang lebih baik.

“Kalau sudah tidak banjir dan jalannya bagus, anak-anak bisa lebih aman main di luar. Itu yang kami tunggu,” ujar Deden (37), warga lainnya. 

Kini, di balik papan kayu sederhana yang berdiri di pinggir desa, tersimpan harapan besar. Harapan bahwa Sindanglaut tidak lagi dikenal sebagai desa kumuh, melainkan sebagai desa yang perlahan berbenah menuju kehidupan yang lebih layak. (ILA)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama