Kelas Unik Di Pandeglang, Belajar Desain hingga Ngemping di PKBM Maju Bersama

MenaraToday.Com - Pandeglang :

Ditengah geliat masyarakat yang haus akan pembelajaran fleksibel, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Maju Bersama di Kampung Cipacung 1 Rt/Rw. 03/06, Kelurahan Saruni, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten, menjadi salah satu contoh lembaga pendidikan non formal yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan warga.

Tak hanya menyuguhkan materi akademik seperti di sekolah formal, PKBM ini juga mengajarkan berbagai keterampilan praktis sesuai minat warga belajar — mulai dari desain grafis hingga membuat emping melinjo (ngemping).

Ketua PKBM Maju Bersama, Shihabudin Romli, S.IP, mengatakan bahwa sistem belajar yang diterapkan di lembaganya bersifat fleksibel dan variatif, menyesuaikan dengan usia dan kondisi para peserta.

“Warga belajar kami berasal dari berbagai latar belakang, dari pelajar hingga ibu rumah tangga. Karena itu, kami sesuaikan pembelajarannya — ada yang belajar berdagang, bikin emping, bahkan desain grafis. Antusias mereka luar biasa, meskipun kami tetap memberikan materi teori seperti di sekolah formal,” ujar Romli, Senin (6/10/2025).

Menurut Romli, mengelola PKBM tidaklah mudah. Tantangan terbesar justru datang dari dinamika kehidupan warga belajar yang sudah berkeluarga atau bekerja.

“Ada yang harus masak dulu, ngurus anak, bahkan bekerja seharian. Tapi itulah kelebihan belajar di PKBM — waktunya fleksibel. Mereka bisa belajar kapan saja, asal tugas dan kewajibannya tetap dipenuhi,” tambahnya.

Agar proses belajar tetap berjalan lancar, sambungnya, PKBM Maju Bersama kini juga memanfaatkan teknologi digital. Metode pembelajaran daring (online) dan luring (tatap muka) diterapkan secara bergantian sesuai kebutuhan peserta.

“Dengan kemajuan teknologi, kami bisa memberikan teori dan tugas secara daring bagi yang sibuk. Tapi kami tetap pertahankan pertemuan luring karena interaksi langsung itu penting,” jelas Romli.

Hingga kini, Romli menuturkan, PKBM Maju Bersama menampung sekitar 110 warga belajar dengan domisili yang tersebar di berbagai wilayah. Untuk menyiasati jarak dan kesibukan, pihaknya membentuk kelompok belajar (Pokjar) di sejumlah lokasi.

“Dengan adanya Pokjar yang kami bentuk di 3 wilayah yakni Kadomas, Cigadung dan 

Saketi, warga belajar yang tinggal jauh tetap bisa terakomodasi. Ini juga menjadi cara kami menjaga semangat belajar mereka agar tidak padam,” ujarnya.

Romli menyampaikan, PKBM Maju Bersama bukan sekadar tempat menimba ilmu, tapi wadah bagi masyarakat untuk meningkatkan keterampilan dan kepercayaan diri. Dari ruang sederhana di Kampung Cipicung, semangat belajar warga terus menyala — baik yang tengah memoles karya digital di komputer, maupun yang sibuk menumbuk melinjo di halaman rumah.

"Satu hal yang pasti, bagi kami dan warga belajar PKBM Maju Bersama, belajar bukan tentang usia, tapi tentang kemauan untuk terus maju," ucapnya. (ILA)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama