MenaraToday.com.- Padangsidimpuan :
Trisna Inari (42) Warga Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan yang sehari-hari diketahui dengan sapaan Inong Trisna,Wanita Paruh baya ini berusaha menunjukkan kepada masyarakat bahwa Politik itu bukan hannya milik orang-orang berduit tebal.
Ditengah hangat-hangat nya dunia Politik, dimana Para Caleg sudah turun ke masyarakat untuk meraih simpati,ianya malah merintis usaha kecil-kecilan sebagai penjual madu,di Jalan. SM. Raja,Kota Padangsidimpuan,Wanita Paruh baya yang diketahui ikut maju sebagai Caleg PDIP Nomor urut 3 untuk DPRD Kota Padangsidimpuan dapil III Kecamatan Padangsidimpuan Selatan ini beranggapan bahwa melalui tempat usahanya juga dia bisa bersosialisasi.
"Disini saya juga Melayani, yang nantinya masyarakat bisa menilai sifat dan prosfek visi-misi saya kedepan, intinya saya memperkenalkan diri dan sifat saya lebih mendalam, saya rasa itu juga sangat efektif meraih simpati masyarakat, "katanya
Dalam konotasi positif, Pedagang dengan Legislator sama – sama memiliki kewajiban sebagai Pelayan. Jika dalam perniagaan, Pedagang harus punya etika ramah – tamah meladeni keinginan pembeli sehingga mampu menghadirkan kesepakatan, demikian juga Legislator selaku pembuat undang -undang harus mampu melayani dalam menyerap aspirasi masyarakat khususnya konstituennya menuju satu kesepakatan yang terakomodir dalam arah kebijakan Pemerintah Daerah.
” Keduanya berpungsi sama sebagai pelayan. Yang satu pelayan bagi pembeli maupun pelanggannya, dan satunya lagi pelayan bagi rakyat “ujar Inong Trisna.
Jika terwujud melenggang di Parlemen, Ianya berkeinginan untuk mensuport ibu-ibu rumah tangga yang tidak memiliki usaha dan membantunya agar memiliki usaha sendiri.
“Insya Allah jika diberikan amanah oleh masyarakat. Saya akan membuat ibu-ibu di konstituen saya, memiliki usahanya sendiri walaupun itu usaha kecil-kecilan, atau hanya industri rumah tangga. Berbagi ilmu usaha apa yang akan menjadi prospek di pasaran, tentunya saya juga akan bantu memasarkannya” ujar Inong dengan mantap. (ucok siregar)