Lihat Kondisi Ibu Sutinem, Politisi Muda PBB Ini Meneteskan Air Mata.


MenaraToday.com - Asahan : 

Ketua GM Pekat IB Sumatera Utara yang juga politisi muda Partai Bulan Bintang (PBB) dari Asahan,  Khairul Anhar Harahap yang memiliki Brand "BERKAH" menjenguk dan memberikan tali asih kepada Satinem yang bertahun tahun hidup di gubuk reot bersama dua anaknya yang masih balita di  di Lingkungan IV Kelurahan Sei Renggas Kecamatan Kisaran Barat,


"Ini untuk menyahuti informasi warga yang kita terima bahwa ada seorang ibu yang hidupnya sangat memprihatinkan.  Apalagi tempat tinggalnya hanya berukuran 2 x 3 meter. Dan menurut ibu ini dia sudah 4 tahun di tinggal suaminya dan sekarang harus menghidupi kedua anaknya dengan kondisi mengalami kekurangan mental" ujar Irul sapaan politisi muda dari Partai PBB ini sembari menyeka tetesan air mata harunya.

Irul menambahkan kiranya Bupati Asahan dapat berkunjung dan melihat langsung kondisi warganya agar ibu ini mendapatkan prioritas dalam bedah rumah serta mendapatkan subsidi beras sejahtera (Rasta) 

“Besar harapan kami Bupati dapat merehab rumah Ibu Satimen agar layak huni, rutin menyalurkan subsidi beras sejahtera (Rastra), serta Kepala Dinas Kesehatan juga diharapkan membantu memulihkan kondisi mental beliau yang terganggu akibat ditinggal pergi suami serta kondisi hidup dibawah garis kemiskinannya”,ujarnya.

Sementara itu  Kepling IV (Kampung Sembong) Kelurahan Sei Renggas Kecamaatan Kisaran Barat, Poniman mengatakan bahwa Ibu Satimen yang berumur 48 tahun sudah menjanda selama 4 tahun lamanya ditinggal suami.

“4 tahun ditinggal suami, sejak itu tinggal menumpang di belakang rumah kakaknya, gubuk reyot yang dihuninya berukuran 2×3 meter, Sehari – hari mencari barang bekas (botot) untuk nafkahnya serta anaknya, ada juga gangguan mentalnya terkadang malam hari menjerit-jerit dan menangis”,ujar Poniman

Poniman juga menyampaikan rasa terimakasih atas kedatang GM Pekat-IB Sumut untuk melihat secara langsung kondisi warganya.

“Terimakasih kami ucapkan untuk GM Pekat-IB Khairul Anhar Harahap beserta rombongan, telah memberikan santunan dan sembako untuk Satimen, saya harapkan organisasi ini terus berbuat dan membantu masyarakat”,tutupnya.

Sebelum meninggalkan lokasi, kepada MenaraToday yang merupakan aktivis sosial tersebut juga meminta Bupati untuk menugaskan seluruh Camat, Lurah dan Kepling untuk benar benar teliti dalam melakukan verifikasi penerima bansos subsidi beras sejahtera (rastra) yang sebelumnya disebut bantuan beras miskin (Raskin) mengingat mereka lah yang lebih mengetahui warganya yang berhak menerima bansos rastra.

Karena itu, sebelum disalurkan bantuan sosial itu maka harus memiliki data yang valid dan update. Khairul Anhar Harahap mengharapkan semua pihak yang terkait harus serius mendata calon penerima bansos itu sehingga tepat sasaran.

Politisi muda itu mengaku selama ini sejumlah warga telah melapor padanya bahwa ada kepala keluarga (KK) yang seharusnya menerima Rastra, namun tidak menerima.

“Hal ini terjadi karena kekeliruan data seperti orang yang sudah berpindah tempat tinggal, sudah meninggal, atau prilaku oknum tertentu yang menyalurkan Rastra ke kalangan keluarganya” ujar Caleg DPRD Provinsi Sumatera Utara Nomor 5 dari Partai Bulan Bintang tersebut.

Tidak akurat data menyebabkan sebagian warga yang berhak menerima merasa seperti pilih kasih dalam memberikan bantuan tersebut. Rastra peruntukannya untuk masyarakat kurang mampu, bukan untuk keluarga penyalur bantuan Rastra tersebut.

Diingatkan juga instansi terkait melakukan update pendataan ulang alur distribusi Rastra agar penyalurannya tepat sasaran.

“Diharapkan peran serta semua pihak pro aktif mendata calon penerima Rastra di Kabupaten Asahan ini dengan sistem jemput bola, Disebutkannya pula pada pertengahan 2018 pola penyaluran dilakukan melalui kepemilikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), sehingga tidak semua warga bisa menerima bansos tersebut nantinya. Bantuan itu diberikan pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Program Keluarga Harapan (PKH) yang dikucurkan Kementerian Sosial, sehingga warga seperti Ibu Satimen ini terbantu hidupnya" jelas Irul. (Adjie/Red)
Lebih baru Lebih lama