Hari Ketiga UNBK di SMAN 1 Pollung Berjalan Lancar dan Aman


MenaraToday.com - Humbahas :

Hari ketiga pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMA Negeri-1 Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan Sumut dalam pelaksanaan UNBK, berjalan lancar, aman dan tanpa ada halangan. Semua berjalan sesuai yang diinginkan, sehingga semua siswa bisa mengerjakan soal dengan baik dan nyaman. Kamis, (4/4/2019) pukul 14.10 WIB

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pollung  Albert Banjarnahor.S.Pd mengatakan kepada menaratoday.com disaat memantau pelaksanaan UNBK di sekolah tersebut,"Keseluruhan siswa SMAN 1 yang mengikuti ujian berjumlah 344 orang. Jumlah tersebut meliputi : Sesi I sebanyak Laki laki = 51, Perempuan = 65 orang jumlah = 116 orang : Sesi II sebanyak Laki-laki = 44 orang, Perempuan = 72 orang, Jumlah = 116 orang, Sesi III sebanyak Laki-laki= 42 orang, Perempuan = 70 orang , dengan jumlah 112 orang. Sedangkan untuk jurusan yang ada disekolah tersebut yakni  IPA dan IPS: untuk IPA jumlah siswa = 147 orang, IPS = 197 orang . 

Seperti yang terpantau awak media di SMA Negeri-1Kecamatan Pollung Kamis (04/04) pukul 14.10 WIB, dimana para peserta terlihat sangat serius mengerjakan soal ujian tanpa ada masalah, meskipun seluruh siswa memang dituntut untuk membawa headset pribadi, “Dalam penyelenggara-an selama 3 hari ini semua berjalan lancar, baik dari jaringan, listrik dan juga perangkat. Albert Banjarnahor. S.Pd sendiri berharap mudah-mudahan tidak ada gangguan apapun,” terang Kepsek. 

Sementara itu, dalam penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer pada tahun ini, pihak SMA Negeri-1Kecamatan Pollung telah telah melaksanakan dan  menggelar UNBK selama 2 tahun. 

Hal ini terlaksana karena sekolah tersebut hanya memiliki komputer yang masih minim dan jumlah server hanya 4 unit dan cadangan 1 unit dan juga harus meminjam 30 unit komputer dari SMPN-1 Pollung, hal ini tidaklah menjadi suatu penghambat ataupun penghalang pelaksanaan UNBK di SMAN-1 Pollung untuk tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 . 
Untuk ruang Laboratorium sendiri ada 4 unit, dan sekolah tersebut sangat membutuhkan 137 unit komputer untuk empat laboratorium yang ada. 

Lebih lanjut dipertanyakan kepada Albert Banjarnahor, untuk guru pengawas sendiri dilaksanakan berdasarkan pengawas silang, sedangkan untuk persiapan sebelum menempuh UNBK , sekolahnya telah mengadakan dua kali simulasi dan juga dua kali gladik UNBK . 

Harapannya,  agar ke depan, karena makin banyak sekolah yang melakukan UNBK, persoalan jaringan harus menjadi prioritas,
"Termasuk tentu saja sekolah yang tidak punya komputer yang cukup sehinga harus pinjam harus dipikirkan," ungkap Albert. 

Demikian juga dengan sekolah yang tidak punya jaringan internet yang cukup untuk autopatching program UNBK.
"Termasuk sekolah yang tidak memiliki proktor yang mampu untuk menjalankan program UNBK dengan baik dan menanganani ganguan program UNBK,

"Semoga siswa/i nya dapat lulus seratus persen dan dapat nilai UNBK yang baik seperti yang kami harapkan dan juga orangtua siswa yang ada.  Tuturnya mengakhiri. Pungkas Albert kepada wartawan.   ( B/N )
Lebih baru Lebih lama