MenaraToday.com - Tanjungbalai :
Pratiwi Chairunnisa (29) salah seorang Anggota Panwascam Datuk Bandar Kota Tanjungbalai, dirampas oleh seseorang Tim Pengamanan di salah satu Gudang dikota Tanjungbalai Pada hari Minggu (14/2/2019) Pukul 12.30 wib
Insiden itu terjadi ketika Pratiwi mendengar kabar miring yang diduga pengerahan masa, dimasa tenang pemilu 2019 diduga terjadi praktek money politik disalah satu gudang yang terletak dijalan jend sudirman Km 3,5 tidak jauh berdekatan dengan kantor Imigrasi kota Tanjungbalai
Salah satu Aktivis Vokal Nazmi Hidayat Sinaga SH menyesalkan hal itu terjadi Money Politic ialah Politik Uang dan merupakan salah satu dari Politik Transaksional.
Kota kerang tanjungbalai, kota yang memiliki visi misi bersih dan dipimpin oleh seorang Nakhoda yaitu walikota termuda se-indonesia hari ini tercemar akibat adanya dugaan atau indikasi money politik menjelang pesta demokrasi 17 april 2019 yang hanya tinggal menghitung hari.
Saat ini sinergitas dan integritas antara penyelenggara,pengawas dan aparat penegak hukum dalam menjaga kontestasi politik agar berjalan aman dan tertib seperti yang selalu di-elu elukan setahun terakhir ini ternyata hanya isapan jempol belaka.
Adanya dugaan Money Politik disertai indikasi insiden yang dialami seorang Pengawas Pemilu yang handphone (hp) nya dirampas saat sedang menjalankan tugasnya melakukan pengawasan Disebuah tempat yang katanya Gudang milik orang tersohor dikota ini yang terindikasi menjadi tempat transaksional dalam pemenangan pemilu menambah corengan tinta hitam dikota ini
Antusialisme Masyarakat dalam menentukan pilihan pada 17 april mendatang dijadikan tumbal oleh oknum tertentu dalam meraih suara, bukan meraih simpati masyarakat.
Memilih pilihan dalam pemilu merupakan kesaksian yang harus dipertanggung jawabkan dunia dan akhirat serta di hadapan Allah swt, Tuhan yang maha kuasa, semoga masyarakat sadar akan hal itu.
Intinya ,kita jangan pernah bermimpi punya pemimpin/wakil rakyat yang jujur dan anti korupsi,jika sebagai rakyat hak suaranya masih bisa dibeli,"Ujar Nazmi
Ketua Bawaslu Kota Tanjungbalai, Dedy Hendrawan,SH,MH didampingi komisioner Bawaslu Musliadi Nasution membenarkan kejadian tersebut.
Menurut Dedy, HP milik Pratiwi itu dirampas oleh seorang pria karena Pratiwi mengambil foto seseorang yang keluar dari gudang yang dipenuhi ratusan orang.
"HP tersebut dirampas ketika anggota kami melaksanakan tugas untuk mencari tau kegiatan apa yang sedang berlangsung digudang tersebut," ungkap Dedy Hendrawan.
HP itu telah dikembalikan kepada Pratiwi setelah oknum tersebut memaksa agar foto yang sempat direkam dihapus.
Namun, atas kejadian tersebut korban (Pratiwi) merasa tidak senang dan dilecehkan sehingga membuat laporan ke Polres Tanjungbalai.
Pratiwi Chairunnisa (29) korban perampasan Hp dan pelecehan saat dikonfirmasi wartawan dimapolres Tanjungbalai pada hari senin (15/4) mengatakan "kita sudah melapor kepolres Tanjungbalai, saat ini polisi meminta mengenali pelaku kemudian memberikan bukti-bukti dan saksi yang kuat untuk diproses ,"Pungkasnya
Pratiwi Chairunnisa (29) korban perampasan Hp serta pelecehan dan juga salah satu anggota panwascam Datuk bandar ketika diwawancarai wartawan usai melapor dimapolres Tanjungbalai (G4N1)
