Baru Menjabat Sebulan, Nama Kapolsek Naringgul Di Catut OTK Lakukan Penipuan

Keterangan Gambar : Kapolsek Naringgul Mardi Sumardi (Foto : Sandhi)

MenaraToday.com - Cianjur :

Kapolsek Naringgul Iptu Mardi Sumardi, mengaku geram dengan adanya terror lewat telepone kepada sejumlah kepala desa dan pihak lain yang meminta uang puluhan juta rupiah.

Parahnya lagi pelaku terror mencatut namanya yang baru satu bulan menjabat di wilayah hukum Polsek Naringgul.

Kepada awak media Senin (17/6/2019), Iptu Mardi Sumardi angkat bicara prihal adanya pelaku terror lewat telepone yang mengatas namakan dirniya.

"Ya, tentunya dengan adanya kejadian ini, akan ditindak lanjuti, serta akan kami usut tuntas pelakunya. Sebab sudah mencemarkan nama baik saya. Padahal menjabat disini pun baru satu bulan, tapi koq sudah ada yang memanfaatkan jabatan saya sebagai Kapolsek ini," kata Mardi.

Mardi, menghimbau kepada para kepala desa, juga masyarakat Naringgul umumnya. Apabila menerima telepone yang mengatasnamakan dari Polsek Naringgul, agar jangan mudah percaya.

"Sebaiknya kroscek dulu atau lebih baik datang langsung ke kantor supaya lebih jelas, jangan mudah percaya. Karena saat ini, pelaku kejahatan melakukan aksinya dengan segala macam cara untuk mendapatkan keuntungan. Salah satunya, ya itu tadi menjual nama saya, untuk melancarkan aksinya," Tegasnya.

Mardi juga menjelaskan bahwa perkenalan dengan para kepala desa saja baru dan no teleponnya juga belum punya. Dengan adanya kejadian seperti jelas saya merasa dirugikan.

"Perkenalan dengan para kepala desa kan baru, terus no teleponnya juga belum punya. Nah, maka dari itu saya merasa heran mendengar keterangan (laporan) dari beberapa kepala desa, yang mengatakan ada terror melalui telepone yang meminta uang puluhan juta dengan alasan uang koordinasi," ujarnya.

Terakhir, selaku penegak hukum Iptu Mardi Sumarsi, mengatakan apabila kami ada kegiatan. "Tidak akan memberatkan para kepala desa atau warga masyarakat lainya," Pungkasnya.

Ditempat terpisah, awak media bertemu dengan Kepala Desa Wangunsari, Sapaat Suanda. Dirinya membenarkan adanya terror telepone terhadap sejumlah kepala desa, termasuk dirinya yang mengatasnamakan kapolsek Naringgul yang baru dan meminta sejumlah uang untuk biaya kordinasi.

"Saya menerima terror telepone pada hari Kamis (13/6/2019) kemarin sekira pukul 13.00 WIB. Kronologisnya, sepulangnya dari kantor desa ada yang menelepon atas nama Kapolsek Naringgul," katanya.

Lanjutnya, awalnya saya percaya. Namun setelah mendengar perkataannya gak jelas dan tidak masuk akal saya pun menjadi ragu.

"Pelaku sempat membuat saya yakin tapi argumennya gak jelas saya jadi ragu dan alhamdulillah gak kena tipu. Dengan adanya kejadian itu, saya ke Kapolsek Naringgul," tambahnya. (SN)
Lebih baru Lebih lama