Dinilai Tidak Tepat Sasaran, GM Pekat IB Minta Bupati Batubara Evaluasi Penyusunan TBUPP



MenaraToday.Com - Batubara

Meminta agar TBUPP pimpinan Syaiful Safri tepat sasaran serta perlu dievaluasi, Gerakan Muda Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (GM Pekat – IB) Kabupaten Batubara menggeruduk kantor Bupati Batubara, Rabu (16/10/2019)


Dalam orasinya massa GM Pekat – IB mendesak Bupati Batubara Ir. Zahir MAP agar dapat menggunakan akal dan fikiran dalam penyusunan TBUPP yang dinilai tidak berkompeten dalam melaksanakan tugas akibat ketidakpahamannya dengan kondisi Kabupaten Batubara saat ini.

Meski hanya sekitar 15 menit berorasi di depan kantor Bupati Batu Bara, puluhan massa GM PEKAT-IB menyuarakan hal tersebut, Rabu (16/10) sekira pukul 09.30 Wib di depan kantor Bupati Batu Bara di Lima Puluh.

Mereka  mengkiritik keberadaan Tim Bupati Untuk Percepatan Pembangunan (TBUPP) Batu Bara. Massa meminta TBUPP besutan Bupati Batu Bara Ir Zahir, MAP jangan menjadi wadah bagi kepentingan pribadi maupun golongan tertentu.

“Kami tidak ingin TBUPP menjadi wadah pemuas selangkangan pribadi maupun golongan tertentu”,teriak koordinator lapangan.

Dalam orasinya massa GM Pekat-IB melalui orator Ornando menilai kebijakan yang dilakukan Bupati seperti pembentukan TBUPP terdapat kejanggalan dan terkesan tidak berarti apa-apa.

“Masyarakat sangat kecewa karena Syaiful Safri ibarat menjilat ludah sendiri. Syaiful Safri sempat mengeluarkan ‘sumpah serapah’ tidak akan pernah menerima gaji untuk kemajuan dan kesejahteraan Kab Batu Bara. Sementara anggaran Rp 1,3 milyar lebih telah dikeluarkan untuk membayar honor TBUPP beserta 15 orang didalamnya”,dalam statman yang di sebar.

Oleh karena itu massa mendesak Bupati Batu Bara mencopot Syaiful Safri dari jabatan selaku Ketua TBUPP Kab Batu Bara yang dinilai tidak kompeten dalam melaksanakan tugas.

Mereka juga mendesak Bupati Batu Bara untuk lebih mengutamakan kepentingan pembangunan di pesisir pantai Batu Bara dan pelosok desa. Memprioritaskan pendidikan serta menekan tingginya angka kemiskinan dan pengangguran, fasilitas kesehatan bagi rakyat miskin dan tidak mempersulit kepengurusan administrasi.

Massa juga meminta Bupati Batu Bara untuk tidak bersikap arogan dalam melakukan pembangunan di Kabupaten  Batu Bara. Diminta bersikap pro rakyat bukan golongan politik.
Pantauan wartawan, aksi massa yang berjalan sekitar 15 menit sempat akan diterima oleh Asisten II Setdakab Sahala Nainggolan. Namun massa ogah menerima Sahala karena hanya ingin bertemu Bupati Batu Bara.

Setelah berkordinasi dengan jajaran Sat Intelkam Polres Batu Bara massa pun membubarkan diri. (Dwi/As)

Lebih baru Lebih lama