MenaraToday.Com – Asahan :
Belakangan ini marak
berita mengenai anak dan remaja di berbagai daerah di Indonesia yang harus
dirawat di RS Jiwa karena kecanduan game online. Bahkan kasus kecanduan game
tersebut cenderung meningkat dari waktu ke waktu . RS Jiwa Surakarta
sudah menangani 35 pasien dalam 4 bulan terakhir, RS Jiwa Cisarua menangani
rata rata 12 pasien setiap bulannya. RSCM bahkan membuka klinik khusus untuk
menangani kecanduan game sejak akhir tahun 2018.
Dengan semakin banyak
penelitian dan laporan kasus kecanduan di berbagai negara, akhirnya WHO secara
resmi memasukkan kecanduan game (Gaming Disorder) sebagai gangguan mental sejak
tahun 2018. Menurut WHO Gaming Disorder adalah pola prilaku bermain game
online atau video game yang ditandai dengan kehilangan kemampuan untul
mengontrol prilaku bermain, memprioritaskan bermain game daripada melakukan
aktivitas keseharian, bermain game secara terus menerus meskipun telah
menimbulkan dampak negatif (gangguan kesehatan hubungan
keluarga, hubungan sosial, sekolah, dsb).
Gejala
Kecanduan Game
Bermain game online
sebenarnya boleh boleh saja dilakukan sebagai hiburan atau hobi. Tetapi
orang tua harus peka dan waspada ketika sudah ada tanda tanda kecanduan pada
anak. Berikut adalah beberapa ciri ciri kecanduan game yang harus diwaspadai:
Keinginan berlebih untuk main game
ponsel hingga mengabaikan aktivitas sehari hari (sekolah, makan, mandi, tidur,
dsb) menarik diri dari lingkungan social (keluarga dan teman-teman), sering
merasa lelah karena kurang tidur, berbohong supaya bisa bermain game, merasa
cemas ketika tidak bermain game, menjadi lebih sensitif dan pemarah ketika
tidak bisa bermain game, melawan orang tua
Apabila anak sudah
tidak dapat mengendalikan dirinya untuk berhenti bermain game meskipun sudah
memberi efek negatif terhadap dirinya (misalnya tidak mau makan, tidak mau
tidur, tidak mau belajar, dsb) atau anak menangis dan mengamuk ketika ponsel
diambil, maka ada kemungkinan anak sudah kecanduan game. Orang tua yang
mencurigai munculnya gejala kencaduan game pada anak, sangat dianjurkan untuk
segera memeriksakan kesehatan mental anak ke psikiater untuk mendapatkan terapi
yang tepat.
Panduan
Sehat Menggunakan Gadget
1. Orang tua boleh saja
memperkenalkan gadget kepada anak tapi tentunya harus mengawasi durasi
pemakaiannya dan apa yang mereka lakukan / tonton dengan ponsel tersebut untuk
menghindari prilaku kecanduan. Berikut ada beberapa hal yang dapat orang tua
lakukan terkait penggunaan gadget pada anak :
2. Durasi penggunaan
gadget menurut panduan WHO : anak di bawah 2 tahun tidak boleh menggunakan
gadget sama sekali, anak berusia 2-5 tahun maksimal 1 jam per hari, anak
berusia di atas 5 tahun sampai remaja maksimal 2 jam per hari. Orang
dewasa juga dianjurkan tidak lebih dari 2 jam per hari.
3. Buat jadwal waktu
bermain game/gadget dan juga jadwal kegiatan fisik untuk anak.
4. Tidak meletakkan
ponsel di kamar anak atau tempat lain yang bisa mereka jangkau sehingga
penggunaan gadget tidak terkontrol
5. Beri pujian kepada
anak ketika mereka bisa mematuhi peraturan bermain game/gadget. Pujian merupak
reward positif yang dapat mendorong anak untuk mempertahankan prilaku baik
tersebut.
Data statistik
menunjukkan kecanduan game sebagian besar terjadi pada anak dan remaja, tapi
juga dapat dialami juga oleh orang dewasa. Oleh sebab itu kita perlu mengamati
anak, pasangan, keluarga dan atau teman yang ada di sekitar apabila mulai
menunjukkan gejala kecanduan game. Kecanduan game dapat menimpa siapa
saja karena itu kita harus peka dan selalu waspada. (***)
Sumber :
Kompasiana.Com