MenaraToday.Com – Jakarta :
Presiden Jokowi
didampingi Wapres KH. Ma’ruf Amin memimpin Ratas tentang Penyaluran Dana Desa
2020, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/12/2019) kemarin.
Presiden Joko Widodo
(Jokowi) meminta agar Dana Desa yang jumlahnya terus meningkat sudah bisa
dimanfaatkan mulai Januari 2020. Ia juga memerintahkan agar penggunaan Dana
Desa mengutamakan program padat karya.
“Utamakan program
yang padat karya dan berikan kesempatan kerja bagi mereka yang miskin yang
menganggur di desa dengan model cash for work,” kata Presiden Jokowi dalam
pengantarnya saat memimpin Rapat Terbatas (Ratas) tentang Penyaluran Dana Desa
Tahun 2020, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/12) siang Presiden juga mengarahkan
penggunaan Dana Desa harus mulai diarahkan untuk menggerakkan sektor-sektor
produktif.
Mulai dari pengolahan
pasca panen, industri-industri kecil, industri mikro yang ada di desa, budidaya
perikanan, desa wisata.
Selain itu, Presiden
mengingatkan, industrialisasi pedesaan harus juga sudah dimulai karena ini
bagian dari penciptaan lapangan kerja secara besar-besaran. Karena itu, menurut
Presiden, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) harus direvitalisasi sebagai
penggerak ekonomi di desa.
Presiden mengaku
dirinya telah mendapatkan laporan adanya 2188 Bumdes tidak beroperasi dan 1670
Bumdes yang beroperasi tapi belum memberikan kontribusi pada pendapatan desa.
“Jadi tolong ini menjadi catatan,” tegasnya.
Terhadap
Bumdes-Bumdes itu, Presiden Jokowi meminta agar di scaling up, mulai
disambungkan, diintegrasikan dengan supply chain nasional dan bisa melakukan
kemitraan dengan sektor-sektor swasta besar.
Selain itu, perlu
juga mulai dibuka dana distribusi sehingga produk unggulan di desa masuk ke marketplace,
baik marketplace nasional maupun global marketplace.
Terakhir Presiden
meminta agar penggunaan Dana Desa betul-betul didampingi manajemen lapangannya
sehingga tata kelola dana desa semakin baik, semakin akuntabel dan transparan.
Selain itu, Presiden
Jokowi menegaskan, keterlibatan partisipasi warga desa dalam pengawasan dana
desa sangat diperlukan.
Sebelumnya pada awal
arahannya Presiden Jokowi menyampaikan, bahwa total Dana Desa yang dialokasikan
dalam APBN selama kurang lebih 5 tahun ini sebesar Rp329,8 triliun.
Sebuah angka yang
menurutnya sangat besar sekali.
Meski demikian,
Presiden meyakinkan, bahwa Dana Desa akan terus meningkat. Ia menunjuk contoh
pada APBN 2020 anggaran Dana Desa akan meningkat menjadi Rp.72 triliun dari
yang sebelumnya di 2019 ini Rp 70 triliun.
Ratas tersebut
dihadiri oleh Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin, Menko Polhukam Mahfud MD, Menko
Kemaritiman Airlangga Hartarto, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Kemaritiman
dan Investasi Luhut B. Panjaitan, Mensesneg Pratikno, Kepala Staf Kepresidenan
Moeldoko, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso
Monoarfa, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Selain itu juga hadir Menkominfo
Johny G. Plate, Mendagri Tito Karnavian, Mensos Juliari Batubara, Menteri Desa,
PDT dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Menteri PANRB Tjahjo Kumolo, Menhub
Budi K. Sumadi, Mentan Syahrul Yasin Limpo, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy
Prabowo, Menteri BUMN Erick Thohir, Jaksa Agung ST. Hasanuddin, dan Kapolri
Jenderal Idham Azis.(efrizal)