Gandeng Polri, LBH Malang Gelar Diskusi Publik Pentingnya Tertib Berlalu Lintas



MenaraToday.Com - Malang :

Seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan umum akibat kelalaian pihak pengendara yang tidak tertib dengan aturan berlalulintas jadi perhatian serius Lembaga Bantuan Hukum (LBH) 19.III Malang.

Dalam menekan angka kecelakaan lalulintas tersebut, LBH 19.III Malang menggandeng Satlantas Polresta Malang Kota menggelar diskusi publik di Kedai Kopi Keadilan, Kota Malang, Sabtu (14/12/2019).

Diskusi publik bertujuan memberikan pemahaman tentang pentingnya tertib berlalu lintas sehingga dapat meminimalisir angka kecelakaan yang terjadi di jalan umum.

Ketua LBH 19.III Malang, Andi Rachmanto, SH mengatakan jika diskusi ini dianggap hal penting karena selama ini banyak kalangan yang diduga lalai dalam berkendara.

"Terhitung setiap tahunnya tidak sedikit terjadinya kecelakaan akibat tak tertib berlalu lintas. Untuk itu kami menggandeng Polri dengan diskusi ini memberikan pemahaman," katanya kepada awak media.

Andi menyatakan, diskusi tersebut juga membahas permasalahan hukum. Sehingga diupayakan untuk mendobrak penegak hukum agar menegakkan keadilan.

"Monggo konsultasi ke sini, jangan berpikir masalah uang. Kami fasilitasi secara gratis. Dan tentu kita akan mencoba mendobrak penegak hukum khususnya mencetak sebuah tongkat yang berintegritas," papar Ketua LBH 19.III Malang sekaligus penasihat hukum media malangnews.

Pada kesempatan yang sama, Kasat Lantas Polresta Malang Kota, AKP Priyanto saat diwawancarai sejumlah wartawan mengatakan, jika acara yang dihelat LBH 19.III Malang sangat bermanfaat.

Dia juga mengaku sangat mengapresiasi penuh kegiatan tersebut. Menurutnya, membangun kesadaran melalui diskusi ini dapat membantu khalayak umum agar tertib berlalu lintas.

"Sangat menginspirasi, tentu acara ini bernilai positif. Dan Saya sangat mengapresiasi. Mari bersama-sama jadikan keselamatan sebagai pelopor utama dalam berlalu lintas," ajak mantan Kapolsek Bubutan Surabaya, Jawa Timur. (Sofyan/Yasin)

Lebih baru Lebih lama