MenaraToday.Com – Jakarta :
Tantangan pembangunan
ekonomi Islam pada prinsipnya adalah identik dengan tantangan pembangunan
ekonomi Indonesia. Karena memang mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam.
Hal tersebut berarti kita harus mampu untuk menciptakan kebaikan bagi seluruh
umat dan seluruh rakyat Indonesia.
Sesuai dengan arahan
Presiden Jokowi dan juga Wakil Presiden KH Maruf Amin ada lima isu struktural
yang perlu diselesaikan di dalam perekonomian Indonesia. Yaitu masalah SDM,
Infrastruktur, regulasi yang simpel, birokrasi yang efisien dan melayani, serta
transformasi ekonomi.
Kelima isu
fundamental tersebut tentunya juga menjadi bagian dari isu yang perlu seluruh
pengurus IAEI dipikirkan dan didalam menentukan program kerja selama 4 tahun
kedepan.
Ekonomi dan keuangan
syariah harus dibangun dengan mengedepankan unsur tata kelola profesionalisme
dan transparansi. Oleh karena itu IAEI sebagai salah satu komponen di dalam
struktur ekonomi dan keuangan syariah perlu terus melakukan pergerakan
mengedepankan aspek-aspek tata kelola dan kompetensi serta profesionalisme
tersebut.
Keterlibatan IAEI di
berbagai program pengembangan dilakukan berdasarkan kompetensi yg dibangun dan
dan tantangan yang dihadapi masyarakat baik hari ini maupum yang akan datang.
Kami bersama Ketua
OJK, Gubernur Bank Indonesia dan Menteri BUMN untuk saling mendukung dan akan
melakukan program bersama mulai tahun depan. Dengan demikian dapat memperkuat perekonomian Indonesia melalui
nilai-nilai kejujuran, amanah, tata kelola yang baik dan berintegritas,
sehingga masyarakat tidak menjadi korban dari label-label syariah. Sehingga
umat Islam dapat merasa bahwa ini adalah bagian dari ibadah yang bisa
memperbaiki kesejahteraan umum sekaligus investasi pada kehidupan sesudah
meninggal.
Kami berharap
kepengurusan IAEI 2019-2023 yang dilantik pada hari ini untuk terus melakukan
sinergi kolaborasi dengan seluruh stakeholder karena urusan ekonomi dan urusan Ekonomi
Islam adalah urusan kita semua. (Effrizal)