MenaraToday.Com - Medan :
HIMMAH dan PMII menantang Gubsu, Edy Rahmayady agar mencopot Kadis yang terlibat kasus Korupsi di hari Anti Korupsi se Dunia,
Tantangan ini datangnya dari dua elemen mahasiswa yang tergabung dalam Pimpinan Wilayah Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) dan Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumatera Utara dalam aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Utara di Jalan Pangeran Diponegoro No. 30 Medan, Sumatera Utara. Senin (9/12/2019)
Dalam Orasinya Ketua PW. HIMMAH Sumatera Utara, Abdul Razak Nasution menyampaikan bahwa Gubernur Sumut Edy Rahmayadi agar mengevaluasi beberapa Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang diduga terlibat kasus korupsi demi menciptakan Sumut Bermartabat.
"Adapun pimpinan OPD tersebut diantaranya Ir Dahler Lubis selaku Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumut yang diduga terlibat kasus korupsi Pengadaan Ternak Kambing Yang Merugikan Negara Rp 8 M sewaktu menjabat sebagai Kepala dinas Peternakan Sumut. Selanjutnya H Zonny Waldi S.Sos,MM yang merupakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut diduga melakukan Korupsi pada Pengadaan Enam unit Kapal saat menjabat Sebagai kepala dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumut yang merugikan negara Rp 8,7 M TA 2014 ," dalam Orasinya " Tegas Razak
Senada dengan hal diatas Azlansyah Hasibuan Selaku Ketua Umum PMII Sumut menambahkan Kepala Dinas selanjutnya yang terduga melakukan Korupsi adalah Dr Drs Arsyad Lubis Kepala Dinas Pendidikan Sumut yang diduga keterlibatannya dalam Kasus korupsi Pengadaan Alat praktek SMK Pertanian dan Otomotif Se Sumut senilai RP 45 M yang Bersumber dari Dana Alokasi Khusus ( DAK ) TA 2018 . Dimana Pnegadaan Alat SMK ini salah spesifikasi yang dikerjakan oleh CV Tunggal Jaya. Kemudian Ir H Asfan Sopian MM sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Sumut diduga ikut terlibat dalam Kasus tindak pidana korupsi sewaktu menjabat Kadis Perkebunan Sumut yaitu pada Program Peningkatan Produksi TA 2011 dan Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Asing , Industri Hilir , Pemasaran dan Eksport Hasil Pertanian TA 2012 yang saat ini ditangani Oleh Kejatisu yang merugikan Miliyaran Rupiah." tambahnya
"Pembangunan Sumatera Utara akan berjalan lamban jika Gubernur Sumut Edy Rahmayadi masih memakai pejabat yang bermentalkan korup. Cita-cita Sumut Bermartabat akan menjadi gagasan-gagasan kering yang tidak ada artinya". Tambah Azlan.
Satu jam menyampaikan orasi massa ditanggapi oleh perwakilan Gubernur yakni Salman/ Humas Pemprovsu didampingi Naibaho yang menyatakan komitmen menyampaikan aspirasi mahasiswa kni ke pimpinan mereka yakni Gubernur Sumatera Utara Bapak Edy Rahmayadi.
Diketahui bersama kasus-kasus dugaan korupsi yang melibatkan 4 (empat) Pimpinan OPD ini sudah ditangani pihak Aparat Penegak Hukum (APH) dalam hal imi Poldasu dan Kejatisu.
"Pak Edy Rahmayadi Jangan tutup mata jikalau ingin Sumut selamat. Selamat Hari anti Korupsi sedunia 9 Desember 2019.
Save Sumut Bermartabat, 2020 Sumatera Utara tidak menjadi Provinsi terkorup lagi sesuai dengan rilis KPK per April 2019" Tutup koordinator Aksi (Revanda)