Sandera Warga, Lima Dari Tujuh Pelaku Pencurian Sarang Burung Walet Bersenpi Di DOR Polisi



MenaraToday.Com – Rokan Hilir :

Lima dari tujuh pelaku pencurian sarang burung wallet bersenjata api berhasil diamankan polisi ketika melakukan aksinya di sebuah rumah penangkaran burung wallet milik Novri Gultom di Jalan Lintas Ujung Tanjung – Bagan Siapiapi RT 18 Kepenghuluan Melayu Besar Kecamatan Tanah Putih, Tanjung Melawan Kabupaten Rokan Hilir, Riau


Kapolres Rokan Hilir AKBP Muhammad Mustofa melalui Kasubbag Humas AKP Juliandi , Rabu (4/12/2019) menyebutkan ke lima dari ketujuh pelaku yang berhasil ditangkap polisi masing-masing Sayuti alias Bang Jack (40) warga Jalan Karya Mukti Kepenghuluan Karya Mukti Kecamatan bangko Pusako, Dithe Alias Ipe (35) warga Jalan Juanda Teluk Rukam Kecamatan Pasir Limau Kapas, Salam (35) warga Jalan Juanda Teluk Rukan Kecamatan Teluk Pulai Kecamapat Pasir Limau Kapas, Khairul Azmi (39) warga Jalan Bakti Kepenghuluan Panipahan Barat Kecamatan Pasir Limau Kapas dan Tupan alias Topan (37) warga Teluk Rukam Kepenghuluan Teluk Pulai Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir Riau, sedangka 2 pelaku yang berhasil kabur saat disergap polisi yakni Heru dan Budi

“Para pelaku ditangkap pada hari Senin (2/12/2019) sekira pukul 07.30 Wib berkat informasi seorang bermarga Sinaga yang melapor ke Poslantas Simpang Poros bahwa ada pencurian sarang burung wallet dengan menggunakan senjata api jenis Softgun, kemudian Kapos Lantas Simpang Poros, Bripka M. Said melaporkan kejadian tersebut ke piket Polsek Rimba Melintang, kemudian petugas jaga Brigadir Aan Sinaga, Brigadir Firdaus dan Bripka M Sianturi bersama masyarakat menuju TKP pencurian sarang burung walet tersebut. Mengetahui bahwa polisi dan masyarakat datang ke lokasi, para pelaku kemudian melarikan diri. Dan masyarakat ada yang mengetahui bahwa 2 orang pelaku menyandera Gultom, istri dan 2 orang anaknya yang rumahnya berada di samping rumah burung wallet dengan menggunakan senjata api Air Softgun. Mengetahui hal tersebut Brigadir Aan Sinaga mendatangi rumah Gultom dan melihat Gultom dan 2 anaknya sedang disandera pelaku dan saat itu pelaku mengarahkan senjata api air softgunnya ke arah Brigadir Aan Sinaga, mengetahui hal tersebut ketiga personil polri tersebut memberikan tembakan peringatan agar pelaku menyerah, bukannya menyerah malah kedua pelaku keluar sambil membawa senjata api dan membawa sandera Gultom, istri dan anaknya  sehingga polisi melakukan tindakan tegas dan terukur dengan menembak salah seorang pelaku bernama Dithe yang mengenai bagian perut dan salam ditembak dibagian betis dan langsung di bawa ke RS Bhayangkara Pekanbaru” ujarnya.

Juliandi juga menambahkan menurut pengakuan para pelaku, pada hari Minggu (1/12/2019) sekira pukul 15.00 Wib sebelum menjalankan aksinya, para pelaku berkumpul di Hotel Kusuma, kemudian Bos dari para pelaku datang dan memberikan perlengkapan untuk mencuri walet dan memberikan 1 unit senjata Air Softgun serta uang tunai sebesar Rp. 1.500,000 sebagai uang jalan, kemudian para pelaku pergi menuru arah Dumai dan melihat Ruko Walet di Jalan Bagan Siapiapi – Ujung Tanjung, kemudian sekira pukul 02.00 Wib, pelaku atas nama Khairul menyuruh rekannya turun dari mobil dan masuk kedalam rumah penjaga penangkaran burung walet tersebut dengan cara mengetuk pintu rumah dan saat rumah di buka penjaga, pelaku Khairul berkata dengan penjaga ruko penangkaran burung wallet dan menyebutkan “Pak Kami Mau Main Walet, Bapak Nggak Kami Ganggu” sambil menunjukkan senjata Air Softgun di pinggangnya, dan istri penjaga sarang burung walet memohon agar mereka jangan diganggu. “Jangan Ganggu Kami Ya” dan dijawab pelaku “Ia Buk”. Kemudian para pelaku masuk dengan cara merusak pintu dan pelaku Khairul, Tupan dan Dhite.

Dan saat akan dilakukan penangkapan para pelaku lainnya sempat melarikan diri sedangkan 5 pelaku berhasil diringkus dan bersama barang bukti langsung diserahkan ke Polres Rokan Hilir guna menjalani proses hukum lebih lanjut (Suwarno)
Lebih baru Lebih lama